Mirae Asset Prediksi Emiten Sektor Ritel Akan Menggeliat


Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi meredanya Covid-19 akan menyemarakkan kegiatan ekonomi pada bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri tahun ini akan menguntungkan sektor ritel dan emiten.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan tingkat belanja masyarakat dalam  mempersiapkan dan menjalani mudik di tahun ini akan meningkat signifikan dibanding dua tahun terakhir, sehinggga menguntungkan emiten ritel seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).

"Meredanya Covid-19 akan berdampak pada peningkatan mobilitas masyarakat menjadi faktor pendukung dari ramainya bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini," dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/4).

Ditambahkan, faktor lainnya adalah prediksi naiknya belanja publik di tengah perayaan Idul Fitri dan peningkatan harga komoditas.

"Tren kunjungan ke stasiun, ritel dan rekreasi, taman dan tempat kerja mencetak rekor tertinggi sejak pandemi," ungkapnya.

Di sisi lain, ramainya bulan Ramadan dan Idul Fitri adalah prediksi kenaikan jumlah orang yang merayakan Hari Raya yaitu 85 juta orang, dibanding tahun lalu hanya 1,5 juta orang.

Pewajiban pembayaran tunjangan hari raya (THR) secara penuh kepada pemberi kerja setelah direlaksasi 2 tahun terakhir, juga dinilai dapat memicu peningkatan daya beli masyarakat.

Di sisi lain, masih berlanjutnya penguatan harga komoditas yang bahkan diprediksi mampu memitigasi risiko dari potensi pengetatan moneter di AS berupa peningkatan suku bunga acuan AS oleh Bank Sentral AS (The Fed) yang diprediksi menaikkan suku bunga sebanyak 50 bps pada Mei.

Sementara Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina menambahkan di tengah ramainya belanja masyarakat sepanjang bulan Ramadan dan Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara analisis teknikal diprediksi akan konsolidasi.

"Konsolidasi wajar terjadi setelah IHSG menyentuh all-time high, yang ditambah faktor puasa sepanjang bulan ini.
Secara siklus, bulan puasa lebih lesu karena faktor all-time high tadi dapat memicu aksi profit taking, tetapi untuk Mei atau periode setelah Lebaran, kami prediksi dapat menguat dengan rentang pergerakan support-resistance pada 6.759-7.748," ujarnya.

 


Penulis : Irwen