Dharma Polimetal Bagi Dividen Rp98,54 Miliar


Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar Rp98,54 miliar atau 25% dari laba bersih 2022.

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan para pemegang saham juga menyetujui rencana penggunaan laba ditahan, sebesar Rp294,63 miliar untuk membiayai kegiatan ekspansi perusahaan dan Rp1 miliar sebagai cadangan umum.
 
"Kami bersyukur atas kinerja yang sangat baik di tahun 2022, sehingga bisa dengan optimis menatap ke depan. Untuk tahun ini, perseroan bersiap  bergerak lebih kencang lagi untuk meraih berbagai peluang yang tersedia di depan mata, terutama terkait tren perkembangan industri kendaraan listrik yang semakin cerah," katanya di Jakarta, Kamis (6/4).

Menurut Irianto, perseroan melihat bisnis otomotif 2023 akan tetap prospektif, meskipun tantangan resesi global masih tetap ada.

Prospek yang menjanjikan dari industri otomotif tahun 2023 ini sejalan dengan meningkatnya permintaan otomotif otomotif mulai dari kuartal ke 4 tahun 2022 dan berlanjut di tahun 2023.

Selain itu, prospek penjualan kendaraan listrik juga diharapkan meningkat sejalan dengan pemberian insentif baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat oleh pemerintah.

"Insentif tersebut mensyaratkan adanya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tertentu, sehingga tentu saja akan mendorong lokalisasi pembelian komponen kendaraan listrik tersebut. Hal ini sangat positif bagi perusahaan pemasok komponen kendaraan bermotor di Indonesia seperti DRMA," urainya.

Dikutip dari data indonesia.id, penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang 2022 mencapai 15.437 unit mobil, melesat 383,46% dari penjualan tahun 2021 yang sebanyak 3.193 unit.

Dengan memperhatikan prospek bisnis otomotif tersebut, DRMA optimis permintaan komponen otomotif akan tumbuh positif sehingga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 20-25% di tahun 2023.

Namun demikian, perseroan tetap memperhatikan perkembangan kondisi ekonomi lokal dan global secara seksama.

“Kami optimis, tahun 2023 ini bisnis otomotif akan kembali bertumbuh, mengingat ekonomi diperkirakan meningkat lebih baik dari perkiraan sebelumnya,” ujar Irianto.

Lebih lanjut terang Irianto, secara khusus DRMA telah memulai langkah mengembangkan ekosistem pendukung kendaraan listrik. Melalui anak perusahaan PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), DRMA menjalin Kerjasama dengan perusahaan penyedia sepeda motor listrik Rakata Motorcycle untuk mengembangkan system tukar atau swap baterai kendaraan listrik.

Selain itu, optimisme perseroan akan pertumbuhan pendapatan 2023 juga ditopang keberhasilan mengakuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH), perusahaan produsen komponen mobil dan motor milik kelompok usaha dari Jepang, Kuroda Group Co. Ltd.

Masuknya TCH sebagai anak usaha terkonsolidasi diharapkan akan memberikan nilai tambah dan dampak positif bagi keberlangsungan kegiatan usaha DRMA.

Karena TCH yang memiliki pabrik komponen otomotif di Cikarang dan Cirebon ini, memproduksi komponen otomotif untuk para pelanggan seperti Daihatsu, Honda, Suzuki,Yamaha, Hyundai, Toyota, PT TS Tech Indonesia, PKMI, KYB, dan Hitachi.

"Dengan demikian, akuisisi ini otomatis akan meningkatkan penjualan komponen otomotif dari DRMA," terangnya.

Terkait kinerja, pada tahun 2022 perseroan berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp396,87 miliar atau melonjak 87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp212,69 miliar.

Seiring laba, penjualan perseroan meningkat 34% YoY menjadi Rp3,91 triliun dari Rp2,91 triliun di tahun 2021.


Penulis : Irwen