Dexa Pacu Inovasi Membangun Kemandirian Kesehatan


 

015128100_1599890832-WhatsApp_Image_2020-09-03_at_13.09.04_1_
 

 

Jakarta - Pemerintah terus mendorong ketahanan dan kemandirian industri kesehatan di Indonesia, di tengah ketergantungan impor bahan baku obat dalam negeri yang mencapai 90% dan belanja kesehatan yang masih didominasi impor.

Sebesar 88% transaksi alat kesehatan yang ada di katalog elektronik (e-katalog) merupakan produk impor. Sementara itu, dana riset dan pengembangan hanya sekitar 0,2% dari total GDP Indonesia.

Melihat kondisi ini, Dexa Group sebagai salah satu perusahaan farmasi Nasional, mengambil peran untuk mewujudkan ketahanan kemandirian kesehatan melalui penyelenggaraan Dexa Award Science Scholarship untuk mendorong inovasi di bidang farmasi dan kesehatan.

“Saat ini Kementerian Kesehatan sedang fokus dalam mewujudkan ketahanan Kesehatan sebagai salah satu pilar transformasi kesehatan dengan sasaran terpenuhinya kebutuhan farmasi dan alat kesehatan nasional yang diproduksi dalam negeri. Untuk mencapai sasaran ini, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak termasuk akademisi, industri, pemerintah dan masyarakat, khususnya dalam menghasilkan ilmuwan, ahli serta praktisi yang berkualitas,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Rabu (3/8).

Menurut dia, Dexa Award Science Scholarship merupakan bentuk dukungan masyarakat dan industri terhadap transformasi sistem kesehatan khususnya pada transformasi ketahanan kesehatan. Selain itu, ajang ini juga sejalan dengan transformasi sumber daya manusia di bidang kesehatan melalui beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa.

“Kami sangat mengapresiasi Dexa Group yang telah memberikan bantuan beasiswa pada ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia melalui program Dexa Award Science Scholarship. Diharapkan program ini terus berlanjut memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Indonesia dalam pengembangan ilmu dan teknologi, berkarya secara kreatif, berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan manusia Indonesia,” paparnya.

SedangkanPimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno mengungkapkan, pihaknya sebagai bagian dari industri kesehatan, terus mengerahkan segenap kapasitas dan kapabilitasnya untuk mewujudkan kemandirian kesehatan.

“Dexa Award Science Scholarship mendorong inovasi di bidang farmasi dan kesehatan secara luas dengan memberikan beasiswa pendidikan S2 dan beasiswa penelitian,” ujarnya.

Lebih lanjut, riset dan inovasi yang terus dilakukan Dexa Group melalui Dexa Laboratories Biomolecular Sciences (DLBS) untuk menghasilkan bahan baku obat dari bahan alam Indonesia yang selanjutnya dikembangkan menjadi obat-obatan dari bahan alam Indonesia pada kategori Obat Herbal Terstandar (OHT), bahkan Fitofarmaka yang kini disebut sebagai Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).

“Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk membangun kemandirian bangsa dalam menyediakan bahan baku obat produksi dalam negeri,” tegasnya.


Penulis : Indra

Editor : Irwen