BTN Bidik KPR Baru Rp1,5 Triliun pada IPEX 2022


Jakarta -  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan potensi izin prinsip Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mencapai sekitar Rp1,5 triliun pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2022.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pelaksanaan pameran IPEX yang sudah 24 kali di gelar ini merupakan salah satu wujud komitmen BTN memaksimalkan potensi yang ada untuk mendukung penyediaan perumahan yang layak kepada masyarakat.

“Kami menyadari untuk menyelesaikan beberapa hal terkait perumahan di Indonesia dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak baik dari asosiasi pengembang, perbankan dan regulator yang salah satunya adalah dengan menggelar event Indonesia Property Expo (IPEX) ini,” dalam keterangannya di Jakarta, Senin (21/11).

Dijelaskan, IPEX 2022 kali ini diikuti oleh 42 pengembang yang terdiri dari 32 pengembang proyek perumahan non subsidi, 10 pengembang perumahan subsidi dan 5 produk pendukung. Adapun dalam ajang ini ada sekitar 325 proyek perumahan yang dipamerkan.

“Ada beberapa proyek perumahan berlokasi di luar kota seperti di Bandung dan Surabaya, serta lokasi lokasi strategis sesuai arahan Menteri BUMN RI yaitu lokasi yang terkoneksi langsung dengan moda transportasi (TOD),” terangnya.

Perseroan lanjut Haru,optimistis dalam IPEX 2022 kali ini, potensi izin prinsip KPR yang bakal diraih sekitar Rp1,5 triliun, dengan rincian KPR non subsidi Rp900 miliar, KPR subsidi Rp300 miliar dan pembiayaan rumah syariah sebesar Rp300 miliar.

“Bagi masyarakat yang mengambil KPR dalam ajang IPEX 2022, BTN memberikan bunga yang sangat menarik yakni ini mulai dari 2,47% di tahun pertama. Selain itu ada penawaran gratis untuk biaya provisi, administrasi, dan appraisal,” tuturnya.

Haru mengungkapkan pada tahun 2045, Indonesia beraspirasi untuk dapat mencapai target zero backlog kepenghunian perumahan (home inhabited 100%) dan backlog kepemilikan rumah mencapai 91% (home ownership).

Hal ini tentunya merupakan tugas yang cukup menantang, namun dengan dukungan pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan dan Kementerian ATR/BPN.

Adapun BTN siap untuk menjadi poros penggerak Program Perumahan Nasional di Indonesia dengan 4 langkah strategis antara lain pertama, mendorong optimalisasi sumber likuiditas program perumahan yang lebih sustain.

Kedua, memastikan ketersediaan pasokan perumahan dengan mendorong shifting menuju vertical housing diperkotaan. Kemudian, ketiga mengembangkan program pembiayaan yang affordable bagi seluruh kelompok demand. Dan keempat, meningkatkan kolaborasi yang efektif pada pengembangan ekosistem perumahan di Indonesia.

Bank BTN, tambah Haru, sangat mengapresiasi pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan serta Kementerian ATR/BPN yang sangat mendukung perseroan untuk berperan sebagai lokomotif penyaluran perumahan di Indonesia.

“Kami akan memastikan amanah yang diberikan pemerintah akan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan hingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang nyata yaitu dapat memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah,” jelasnya.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan kolaborasi aktif di antara stakeholder atau pengembang dan perbankan, penting untuk terus terjalin dengan baik demi mereduksi angka backlog rumah yang telah mencapai 12,7 juta.

Angka ini akan terus bertambah, seiring kebutuhan rumah per tahun yang mencapai satu juta unit. Sementara pembangunan rumah yang dapat dipenuhi hanya sekitar 200.000-300.000 unit per tahun.

“Saya mengapresiasi pameran IPEX ini, yang tahun 2022 sudah dilakukan tiga kali. Nah, dalam pameran kali ini, para pengembang menyediakan perumahan. BTN menyediakan pembiayaannya,” tegas Iwan.


Penulis : Irwen