BNI Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi


Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui agenda industrialisasi nasional.

Direktur Enterprise and Commercial Banking BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan seiring kinerja positif pada kuartal I 2023 perseroan fokus dalam mendorong industrialisasi.

"Pertumbuhan kredit segmen enterprise didominasi oleh sektor ekonomi sub sektor ekonomi yang prospektif dan bertumbuh serta masuk ke dalam top player di industrinya seperti industri pengolahan logam dasar nikel dan besi baja, industri pengolahan pupuk, hingga, jasa transportasi dan infrastruktur pendukung," katanya di Jakarta, Jumat (28/4).

Tercatat hingga kuartal I 2023 perseroan menyalurkan total kredit mencapai Rp52,2 triliun untuk segmen enterprise atau tumbuh 13,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Sis Apik, BNI memandang arah kebijakan pemerintah yang konsisten mendorong industrialisasi dapat memberikan nilai tambah, mengurangi impor dan meningkatkan ekspor seperti kebijakan hilirisasi, akan menjadi katalis pertumbuhan.

“Tentunya hal tersebut selain akan mendorong pertumbuhan pada sektor pengolahan akan memberikan katalis positif untuk sektor pendukungnya. Ekosistem inilah yang tengah ditangkap BNI sebagai peluang pertumbuhan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kondisi perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh dan ulet (resilient) di tengah ketidakpastian global menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kredit enterprise. Dalam kondisi tersebut nasabah akan melakukan ekspansi bisnis dan investasi, yang membutuhkan dukungan permodalan.

Katalis positif lainnya adalah kebijakan pemerintah yang mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh Indonesia pada akhir tahun lalu, akan makin meningkatkan mobilisasi barang dan orang, yang kemudian mendorong perekonomian domestik.

“Ketiga arah kebijakan pemerintah seperti hilirisasi, tujuan parawisata baru, Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menciptakan ekosistem bisnis baru. Momentum tersebut yang akan kami tangkap dimana tentunya pelaku ekonomi membutuhkan solusi perbankan seperti kredit modal kerja, investasi, trade, garansi bank dan lain-lain,” tuturnya.

Adapun tahun ini BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit di segmen enterprise sebesar 8% hingga 10% atau lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.  

Untuk mencapai target tersebut, kata Sis Apik, perseroan akan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian termasuk untuk segmen Enterprise.

“Strategi utama adalah mendorong pertumbuhan dari turunan top tier client di segmen korporasi. Selain itu, kami menyasar top player maupun top regional player industry yang masuk ke dalam segmen enterprise,” tegasnya.


Penulis : Irwen