Analis proyeksikan kinerja BBTN sesuai target


Jakarta - Jelang akhir 2023, para analis memproyeksikan kinerja PT Bank Tabungan Negara Perseroa Tbk (BBTN) masih dapat mencapai target laba bersih senilai Rp3,2 triliun.

Analis Yuanta Sekuritas Indonesia Yap Swie Cu mengatakan kinerja BTN diyakini masih on track, dimana salah satu penyumbangnya yakni strategi kredit high-yield.

“Kami merekomendasi beli untuk BBTN,” tulis Yap dalam risetnya yang dikutip Rabu (8/11).

Head of Research Sucor Sekuritas Edward Lowis, memproyeksikan BBTN masih akan mencatatkan laba bersih di posisi Rp3 triliun pada akhir 2023. Salah satu penopang proyeksi tersebut yakni peningkatan kredit yang masih akan berlanjut di tahun ini dan mencapai pertumbuhan 10 persen.

“Kami masih mempertahankan rekomendasi beli,” kata Edward.

Sementara itu Direktur Finance Bank BTN Nofry Rony Poetra menjelaskan perseroan optimis hingga akhir tahun ini dapat menjaga pertumbuhan kredit di level double digit.

Adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi penyumbang kinerja positif perseroan.

"Lebih dari 90 persen portofolio KPR BTN masih didominasi oleh rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar, termasuk di dalamnya yakni segmen rumah murah," ujarnya.

Selain fokus menyalurkan KPR Subsidi, BTN juga terus menyasar KPR non subsidi yang membidik segmen emerging affluent. Strategi itu dilakukan dengan membuka tiga sales center di BSD, Kelapa Gading, dan Surabaya.

Insentif selanjutnya yaitu pemberian Bantuan Biaya Administrasi (BBA) sebesar Rp4 juta bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saat membeli rumah subsidi.

Pemerintah juga menaikkan batas harga rumah yang bisa dibeli MBR dan memperoleh pembebasan PPN menjadi Rp350 juta, baik rumah tapak maupun rumah susun.

"Ini akan menguntungkan BTN karena merupakan kontributor utama dalam pembiayaan perumahan, khususnya KPR subsidi dengan pangsa pasar mencapai 83 persen untuk penyaluran KPR subsidi," kata Nofry.

 


Penulis : Indra

Editor : Irwen