Sejumlah Pasar Saham Asia Dibuka Melemah Dipicu Meluasnya Varian Delta


Perdagangan saham di sejumlah bursa utama Asia Pasifik pada Selasa dibuka melemah, karena investor mengkhawatirkan semakin meluasnya virus varian Delta di sejumlah negara.

Indeks MSCI di pasar saham Asia Pasifik di luar Jepang tercatat turun 0,40% pada perdagangan awal.

Indeks Nikkei di Bursa Saham Jepang, pada pembukaan perdagangan turun 0,85 persen, indeks blue chip China CSI300 turun 0,80%, dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,83%.

Sedangkaan indeks acuan saham Australia, S&P/ASX200 turun 0,25%, setelah mencapai rekor pada Senin setelah Square Inc mengumumkan tawaran 29 miliar dolar Australia untuk perusahaan Afterpay Ltd.

Di Cina, penyebaran varian Delta dari pantai daratan ke kota-kota pedalamannya mendorong pihak berwenang untuk menerapkan langkah-langkah penanggulangan epidemi yang ketat untuk mengendalikan wabah.

“Jutaan (warga) telah merasakan lock down di China setelah wabah terburuk sejak terjadinya krisis COVID, memberikan risiko pada rantai pasokan yang berdampak pada pada ekonomi global,” kata Elizabeth Tian, ​​direktur solusi derivatif ekuitas Citigroup, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, sebelumnya di bursa saham New York, pada perdagangan Senin (2/8), indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,28%, S&P 500 kehilangan 0,18% dan Nasdaq Composite bertambah 0,06%.

Acuan imbal hasil surat berharga berjangka waktu 10 tahun turun 5,5 basis poin menjadi 1,18% pada perdagangan sore, memperpanjang pola penurunan yang terjadi sejak musim semi.

Pada perdagangan di AS, harga minyak tercatat turun antara 3,3% dan 3,6%, yang menurut analis Commonwealth Bank adalah hasil dari merebaknya varian Delta.

Minyak mentah AS naik 0,31% menjadi 71,46 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent naik 0,32% menjadi 73,15 dolar AS per barel, sedangkan harga emas di pasar spot lebih rendah yang diperdagangkan turun 0,1% menjadi 1812,43 dolar per ounce. (ANT)


Editor : Irwen