PPKM Darurat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Bakal Melemah


Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 mengalami pelemahan menyusul Penerapan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

“Kuartal III ini karena terjadi PPKM darurat yang hampir lebih ketat dan mirip dengan situasi dan kondisi pada Februari Maret lalu, maka ada potensi outlook-nya mengalami pelemahan dari yang kita proyeksikan 6,5%,” katanya melalui channel Youtube Kementerian Keuangan dikutip Senin (5/7).

Dijelaskan, perkiraan angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III ini tergantung dari berapa lama PPKM darurat dijalankan dan seberapa besar efektifitasnya.

“Kalau hanya 2 minggu dan efektif, maka dampaknya bisa terbatas. Tetapi, kalau tidak efektif dan panjang, maka pengaruhnya cukup signifikan terutama pada level konsumsi. Kalau konsumsi turun, maka growth-nya akan mempengaruhi outlook,” urainya.

Sedangkan, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II masih relatif tidak terpengaruh signifikan akibat pandemi COVID-19. Adapun, prospek kuartal II-2021 adalah 7,1-7,5%.

“Kita juga melihat memang situasi tidak selalu bisa dipastikan. Kemarin, kita mengharapkan COPVID-19 bisa dikendalikan, sehingga momentum perekonomian bisa berjalan secara cepat. Namun muncul varian baru yakni Delta, yang merupakan salah satu elemen yang membuat ketidakpastian,” tegasnya.

Kendati demikian, Sri Mulyani berharap seluruh elemen optimistis dan selalu waspada menghadapi tantangan yang tidak biasa ini.


Editor : Irwen