OJK-SRO Tingkatkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal Syariah


Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama (SRO) yang terdiri dari Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menyelenggarakan acara Sharia Investment Week (SIW) 2021 secara virtual.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan Indonesia dipercaya memegang posisi presidensi di G-20 tahun 2022. Tema yang akan diusung adalah "Recover Together, Recover Stronger".

"Untuk menjawab tantangan tersebut, OJK berharap pasar modal syariah juga dapat berperan dalam mendukung agenda yang diusung G-20, yang salah satunya adalah terkait keuangan berkelanjutan (sustainable finance)," katanya di Jakarta, Kamis (11/11).

Menurut Nurhaida, sebetulnya agenda tersebut bukan hal yang baru di pasar modal syariah. Hal ini sudah terdapat pada roadmap pasar modal syariah 2020-2024.

"Salah satu program pengembangan produk syariah yaitu pengembangan produk pasar modal syariah berbasis investasi bertanggung jawab sosial (socially responsible investment,” terangnya

Sementara itu Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengungkapkan seiring program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, pasar modal syariah menunjukkan peranannya dengan mencatatkan kinerja pertumbuhannya yang signifikan.

Investor saham syariah Indonesia mencetak milestone terbaru yaitu berupa pencapaian 102.426 investor yang meningkat 734% dalam lima tahun terakhir dengan tingkat keaktifan mencapai 30,7%.

“Kami yakin dengan upaya, kerja keras dan dukungan dari banyak pihak ke depannya pasar modal syariah kita akan semakin maju," tuturnya.

Hasan berharapSharia Investment Week (SIW) 2021 dapat menjadi ajang bagi para peserta serta investor syariah, baik pemula maupun investor aktif untuk lebih memahami pasar modal syariah sekaligus bisa menyebarkan semangat untuk berinvestasi melalui pasar modal syariah di Indonesia.

Adapun data BEI per Oktober 2021 menunjukkan komposisi pasar saham syariah di Indonesia masih cukup dominan dengan jumlah saham syariah mencapai 56,9% dari total saham yang tercatat di BEI. Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 45,6% dari total
kapitalisasi pasar saham.

Nilai rata-rata transaksi harian perdagangan saham syariah berkontribusi 52,6%, frekuensi transaksi 58,1% dan volume transaksi sebanyak 47,2%.


Penulis : Irwen