IMQ, Jakarta —
Tahun ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengalokasikan Rp1 triliun untuk aksi korporasi.
Direktur BTN, Setiyo Wibowo mengatakan, pihaknya memiliki tiga rencana pengembangan anorganik yang dimulai tahun ini antara lain pendirian teknologi finansial (tekfin) KPR, pendirian asuransi jiwa, dan pendirian manajer investasi.
"Untuk aksi korporasi kami sudah mengajukan, dana yang akan kami sediakan itu sekitar Rp700 miliar hingga Rp1 triliun," katanya pada acara paparan kinerja BTN 2020 di Jakarta, Senin (15/2).
Perusahaan dengan kode emiten BBTN selama ini menyalurkan KPR cukup agresif dengan produk bundling asuransi jiwa. Perseroan berharapnya produk asuransi jiwa ke depannya juga berasal dari grup BTN. Adapun, proses pendirian dapat melalui akuisisi atau pendirian instansi baru.
Untuk pendirian tekfin, perseroan akan melakukan joint venture. Tekfin tersebut tetap akan masuk dalam ekosistem KPR sehingga menopang kerja operasional BTN.
Terakhir, perseroan juga akan melanjutkan pendirian manajer investasi. Hanya perseroan tidak banyak memaparkan rencana terkait aksi korporasi ini.
"Skema-skemanya masih dalam kajian, tentunya kami belum bisa paparkan lebih detail dalam kesempatan ini," papar Setiyo.
