IMQ, Jakarta —
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus melanjutkan penyelesaian pembangunan jalan tol Trans Sumatera (JTTS), salah satunya ruas tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 40 km. Tol Pekanbaru – Bangkinang merupakan bagian dari koridor pendukung (sirip) JTTS, yakni ruas Pekanbaru – Padang sepanjang 254 Km.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan optmistis dapat mencapai target menyelesaikan proyek tol Pekanbaru – Padang pada tahun ini.
“Pekerjaan konstruksi pada tol Pekanbaru – Bangkinang cukup progresif. Hingga saat ini, progres konstruksinya sudah mencapai 56%. Sedangkan untuk proses pembebasan lahan, yakni kegiatan pemberian Uang Ganti Kerugian (UGK) bagi masyarakat terus berjalan dengan metode pembayaran langsung melalui LMAN oleh Kementerian PUPR,” kata Fauzan dalam siaran pers, Jumat (22/1).
Ia menambahkan, progres signifikan konstruksi tol Pekanbaru – Bangkinang didukung oleh komitmen kontraktor, yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) untuk terus mengebut pekerjaan.
Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti menyampaikan, pengerjaan tol Pekanbaru – Bangkinang memiliki tantangan, salah satunya terkait dengan faktor cuaca.
“Intensitas curah hujan yang tinggi membuat tim proyek harus melakukan sejumlah pekerjaan untuk menangani tanah yang basah, seperti pembuatan subdrain, memasang pompa di sekitar lokasi pekerjaan dan pekerjaan perkuatan tanah (soil improvement). Namun, kami berupaya untuk menghadirkan solusi terbaik agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dan menghadirkan kualitas yang disyaratkan,” urai Aji.
Tol Pekanbaru – Bangkinang dirancang untuk memiliki 6 jembatan dan 2 rest area. Tol yang memiliki main road sepanjang 40 Km dengan kecepatan direncanakan 80 km/jam, akan membantu menyambungkan jalur darat dari Pekanbaru hingga Bangkinang dengan waktu tempuh yang lebih cepat.
Jarak dari Pekanbaru – Bangkinang jika melewati jalan nasional adalah sekitar 58,8 Km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 40 menit.
