IMQ, Jakarta —
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, optimistis sisa target investasi 2020 yang mencapai Rp205,6 triliun dapat tercapat.
“Saat ini, kita tengah godok dan 25 Januari 2021 akan kita umumkan. Di kuartal IV 2020 kita bisa capai target Rp817,2 triliun, dan kini tinggal Rp205,6 triliun,” kata Bahlil dalam acara 11tn Kompas100 CEO Forum secara daring, Kamis (21/1).
Ia memaparkan, BKPM memiliki target realisasi investasi 2020 sebesar Rp886 triliun. Namun, akibat pandemi Covid-19, jumlah tersebut direvisi menjadi Rp817,2 triliun dan sampai dengan periode Januari-September 2020 sudah tercapai Rp611,6 triliun.
“Menariknya adalah di hampir semua dunia, dari beberapa data yang disampaikan oleh lembaga survei dunia, terjadi penurunan foreign direct investment (FDI) mereka sekitar 30-40%, di Indonesia turunnya cuma 7-8%,” urainya.
Dari realisasi investasi hingga September 2020, Bahlil mencatat persentase antara penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PDMA) hanya 0,7%. Pada periode tersebut, terdapat lima besar negara yang membenamkan investasi di Indonesia, yakni Singapura mencapai US$7 miliar, Tiongkok US$3,5 miliar, Hongkong US$2,5 miliar, Jepang US$2,1 miliar, Korea Selatan US$1,1 miliar, serta lainnya US$4,5 miliar.
Selain itu, penyebaran investasi baik di Pulau Jawa dan luar Jawa sudah berimbang. Misalkan, realisasi investasi di Jawa Barat tercatat Rp86,3 triliun, DKI Jakarta Rp72,5 triliun, Jawa Timur Rp66,5 triliun, Banten Rp42 triliun, Jawa Tengah Rp37,5 triliun, dan lainnya mencapai Rp306,2 triliun.
“5 tahun lalu, pada masa kepemimpinan bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pembangunan infrastruktur yang dilakukan dapat memberikan dampak positif dalam rangka memberikan pilihan baru bagi investor,” tambahnya.
Berdasarkan sektornya adalah primer mencapai Rp71,9 triliun (11,8%), sekunder Rp201,9 triliun (33%), dan tersier mencapai Rp338,7 triliun (55,4%).
