IMQ, Jakarta —
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mengeluarkan biaya eksplorasi selama Desember 2020 sebesar Rp6,49 miliar atau lebih rendah sekitar 79,10% dibandingkan bulan serupa tahun lalu mencapai Rp31,06 miliar.
“Kegiatan eksplorasi bulan Desember 2020 berfokus pada komoditas emas dan nikel,” kata SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko dalam publikasi resmi, Senin (18/1).
Kegiatan eksplorasi emas dilaksanakan di Pongkor dan tinjauan ke beberapa daerah prospek. Di wilayah Pongkor kegiatan dilakukan pemodelan geologi dan pemboran.
Eksplorasi nikel dilakukan di daerah Pomalaa dimana di Pomalaa kegiatan dilakukan terdiri atas pemetaan geologi, percontoan core, logging core, pemboran single tube, pengukuran moisture content, serta pengukuran grid dan reukur.
Sementara, jumlah biaya eksplorasi yang dikeluarkan PT Timah Tbk (TINS) sebesar Rp12,505 miliar yang terdiri dari biaya operasional Rp12,216 miliar dan investasi Rp288,625 juta. Biaya tersebut menurun 93,68% dari bulan yang sama tahun lalu Rp198,116 miliar.
Eksplorasi di laut berupa kegiatan pemboran rinci di perairan Bangka dan perairan Kundur dengan menggunakan 4 unit kapal bor dengan total meter bor sebanyak 5.460 meter.
Di darat, kegiatan eksplorasi meliputi pemetaa, geomagnet, core logging, percontan core, pengukuran grid bor, dan pemboran timah di pulau Bangka, dan Belitung dengan total meter bor sebanyak 1.752 meter.
Selanjutnya, rencana kegiatan eksplorasi pada Januari 2021 adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan pada bulan sebelumnya.
