IMQ, Jakarta —
Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG pada 2021 berada pada level 6.850.
“Kami pakai konservatif skenario di 30% pada 2021 dan 2022 kita gunakan 12%. Jadi, sebenarnya dari sisi multiple valuation, harapannya tahun ini PE 17 kali,“ kata Adrian Joezer Head of Equity Research dalam paparan Economic Outlook 2021, Selasa (22/12).
Dengan demikian, Mandiri Sekuritas berasumsi secara konservatif tidak ada pemeringkatan ulang sebab IHSG saat ini sudah berada sekitar 17 kali PE. Dengan adanya suku bunga rendah, berarti tolak ukur risiko di IHSG akan turun, begitu juga dengan bursa saham global.
“Contohnya, rasio PE Bursa Saham Amerika Serikat ada di kisaran 20-22 kali. Sehingga, kita melihat PE 17 kali cukup rasional,” tambahnya.
Adapun, sektor-sektor rekomendasi Mandiri Sekuritas adalah saham infrastruktur (termasuk perusahaan pemasok material), perbankan, properti dan ritel, telekomunikasi, dan farmasi.
“Saham-saham bank secara selektif, saham property dan ritel yang middle upper, sedangkan sektor telekomunikasi dan farmasi untuk defensifnya. Kalau kita lihat bagaimana struktur portofolionya adalah 75% signical dan 25% defensive,” paparnya.
Di tempat yang sama, Ekonom Bank Mandiri Dendi Ramdani menambahkan, sektor yang cepat pulih paska Covid-19 adalah sektor yang berhubungan dengan kebutuhan pokok, sedangkan kebutuhan sekunder seperti durable goods (pakaian, otomotif) lebih lambat.
“Namun, sektor yang pulih tahap terakhir adalah properti,” tutur Dendi.
