IMQ, Jakarta —
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mengeluarkan biaya eksplorasi selama November 2020 sebesar Rp4,34 miliar atau lebih rendah 65,82% dibandigkan bulan serupa tahun lalu mencapai Rp12,7 miliar.
SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko menjelaskan, kegiatan eksplorasi berfokus pada komoditas emas dan nikel.
Kegiatan eksplorasi emas dilaksanakan di Pongkor dan tinjauan ke beberapa daerah prospek. Di wilayah Pongkor kegiatan dilakukan pemodelan geologi dan pemboran.
Eksplorasi nikel dilakukan di daerah Pomalaa dimana di Pomalaa kegiatan dilakukan terdiri atas pemetaan geologi, percontoan core, logging core, pemboran single tube, pengukuran moisture content, serta pengukuran grid dan reukur.
Sementara, jumlah biaya eksplorasi yang dikeluarkan PT Timah Tbk (TINS) sebesar Rp16,820 miliar yang terdiri dari biaya operasional Rp10,150 miliar dan investasi Rp6,669 miliar. Biaya tersebut meningkat 32,12% dari bulan yang sama tahun lalu Rp12,73 miliar.
Eksplorasi di laut berupa kegiatan pemboran rinci di perairan Bangka dan perairan Kundur dengan menggunakan 5 unit kapal bor dengan total meter bor sebanyak 9.567 meter.
Di darat, kegiatan eksplorasi meliputi pemetaa, geomagnet, core logging, percontan core, pengukuran grid bor, dan pemboran timah di pulau Bangka, dan Belitung dengan total meter bor sebanyak 3.658 meter.
Selanjutnya, rencana kegiatan eksplorasi pada Desember 2020 adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan pada bulan sebelumnya.
