IMQ, Jakarta —
Hingga akhir tahun ini, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menganggarkan belanja modal sekitar Rp14 miliar.
Direktur Itama Ranoraya, Pratoto Satno Raharjo mengatakan, pihaknya melakukan perubahan penggunaan belanja modal yang awalnya direncanakan untuk membuka cabang.
"Setelah dilakukan evaluasi, pembukaan cabang masih belum perlu karena lebih efisien melakukan penunjukkan daerah sehingga hasil initial public offering (IPO) banyak dipakai untuk modal kerja," kata Pratoto pada acara paparan publik virtual di Jakarta, Rabu (16/12).
Perseroan juga akan pengembangan usaha melalui diversifikasi produk yang lebih variatif. Adapun belanja modal sebesar Rp14 miliar akhir tahun ini setara dengan 10% dari dana IPO yang disesuaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS pada Maret lalu.
"Belanja modal tahun ini lebih banyak digunakan untuk fasilitas gudang, transportasi, hingga peralatan pendukung administrasi seperti pengadaan komputer dan lain-lain," papar Pratoto.
Perseroan sudah mendapatkan kontrak 11 juta jarum suntik sekali pakai untuk program COVID-19 oleh pemerintah dan pemesanan pengadaan produk swab antigen test milik Abbott dengan nama Panbio untuk mendeteksi COVID-19 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
