IMQ, Jakarta —
PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini akan melampaui target yang telah ditetapkan.
Ekspektasi tersebut ditopang raihan kontrak pengadaan jarum suntik untuk program vaksinasi COVID-19 dari pemerintah sejak penghujung tahun ini. Manajemen Itama Ranoraya memprediksi pertumbuhan laba bersih bisa mencapai 30% tahun ini, dibandingkan dengan estimasi semula sebesar 20% atau menjadi Rp40 miliar (Rp 27 per saham).
Sedangkan pendapatan diperkirakan melampaui estimasi yang telah ditetapkan semula dengan kenaikan 20%.
Direktur Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengatakan, pendapatan dan laba bersih perseroan hingga penghujung tahun ini diperkirakan melampaui target yang telah ditetapkan semula. Optimisme tersebut didorong mulai masuknya pesanan untuk program penanganan pandemi COVID-19 pemerintah di penghujung tahun ini.
"Kami optimis laba bersih IRRA bisa tumbuh diatas 30%, jauh di atas target yang ditetapkan semula hanya 20%. Selain dari kontribusi peningkatan pendapatan bisnis utama, perseroan berhasil menaikkan margin laba bersih setelah adanya insentif penurunan tarif pajak dari 25% menjadi 22% dan insentif untuk perusahaan alat kesehatan," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/12).
Terkait perkiraan pendapatan kuartal IV tahun ini, menurut Pratoto, diperkirakan menjadi kontributor terbesar, dibandingkan pendapatan kuartal I hingga III tahun ini. Sedangkan peningkatan penjualan segmen alat kesehatan non elektromedik steril (jarum suntik) diperkirakan di atas 30% dan segmen produk diagnostik in Vitro bisa mencapai 25% sepanjang tahun ini.
"Perkiraan lonjakan penjualan kedua segmen tersebut memperkuat optimisme perseroan terhadap terlampauinya target pendapatan tahun ini," paparnya.
