IMQ, Jakarta —
Emiten di sektor transportasi, PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) terus berupaya melunasi utang senilai Rp160 miliar pada sisa tahun ini.
Direktur Keuangan Sidomulyo Selaras, Erwin Hardiyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan negosiasi untuk restrukturisasi pembayaran bunga dan utang ke kreditur.
"Saat ini pembahasan restrukturisasi utang yang optimal masih terus berjalan. Kami akan mencari jalan yang terbaik," katanya pada acara paparan publik virtual di Jakarta, Kamis (3/12).
Salah satu upaya sedang dibahas perseroan adalah proses konversi utang-utang menjadi saham. Rencana ini telah dibicarakan cukup intensif dan menjadi salah satu upaya terbaik untuk meningkatkan kinerja sekaligus menekan utang perusahaan.
Menurut Erwin, belum dapat dipastikan rencana tersebut akan menjadi opsi utama perusahaan dalam upaya melunasi bunga dan utang yang dimiliki.
"Opsi-opsi alternatif selain konversi utang juga masih tetap dibahas perusahaan. Semuanya masih dalam proses, apabila sudah ada kabar lebih jelas akan kami paparkan secara komprehensif," paparnya.
Hingga kuartal III tahun ini, kondisi perseroan masih tertekan dengan kembali menurunnya pendapatan 23,82% menjadi Rp63,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp84 miliar. Hal tersebut berimbas pada naiknya kerugian perseroan di periode ini menjadi Rp44,8 miliar atau melesat 181% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,92 miliar.
Terkait penurunan kinerja ini, lanjut Erwin, hal tersebut disebabkan oleh kondisi pandemi COVID-19 yang berimbas pada kegiatan operasional perusahaan.
"Pandemi ini mengubah pola transportasi yang umumnya dilakukan. Sebelum pandemi, sistem transportasi yang diberlakukan perusahaan adalah berangkat dengan muatan dan pulang dengan muatan, kini perusahaan tidak membawa muatan saat pulang," ujarnya.
Erwin menambahkan, depresiasi kurs dan bunga juga berimbas pada kinerja perusahaan.
