IMQ, Jakarta —
PT BNI Syariah dan PT Digital UMKM Indonesia menjalin kerja sama untuk mengembangkan bisnis, penyaluran pembiayaan, serta pengembangan halal ekosistem.
“Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah berkomitmen untuk dapat menjadi mitra dalam memberikan kebermanfaatan baik di dunia maupun akhirat kepada segenap nasabah, termasuk UMKM,” kata Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi dalam siaran pers, Rabu (2/12).
Menurut dia, BNI Syariah menargetkan pembiayaan sebesar Rp1 miliar untuk 25 nasabah. Sampai dengan 30 November 2020, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan mikro sebesar Rp1,75 triliun kepada 13.875 nasabah.
Dalam masa pandemi Covid-19, BNI Syariah memberikan keringanan relaksasi pembiayaan kepada UMKM yang terdampak agar tetap tumbuh dan berkembang kepada 4410 nasabah sebesar Rp667,6 miliar per Oktober 2020.
Untuk meningkatkan pembiayaan mikro, BNI Syariah mempunyai program reward berupa fee bagi nasabah yang mereferralkan produk pembiayaan BNI Mikro 2 iB Hasanah, BNI Mikro 3 iB Hasanah dan BNI Wirausaha iB Hasanah sebesar 0,07%.
“Dalam berbisnis kami menggunakan dua prinsip yaitu sesuai syariah dan ibadah,” kata Direktur Utama PT Digital UMKM Indonesia, Rizal Mulyana.
Ia menerangkan, prinsip syariah dan ibadah ini terkait komitmen PT Digital UMKM Indonesia dalam membangun masyarakat dan UMKM terutama warung. Bisnis utama PT Digital UMKM Indonesia terbesar adalah dari Payment Point Online Bank (PPOB) salah satunya transaksi jual beli pulsa.
Dengan kerjasama Co-Branding dan penyaluran pembiayaan mikro kepada calon nasabah dengan skema kemitraan dengan pembukaan usaha diKios ini, diharapkan dapat meningkatkan portofolio pembiayaan mikro BNI Syariah dan membantu pencapaian aset pembiayaan sepanjang tahun ini, serta meningkatkan persepsi masyarakat terhadap produk dan layanan BNI Syariah yang mengakomodir kebutuhan nasabah sesuai prinsip syariah.
