IMQ, Jakarta —
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak baru hingga November tahun ini sebesar Rp17,3 triliun (di luar pajak), naik sebesar 130,7% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp7,5 triliun (di luar pajak).
“Sehingga nilai total kontrak secara keseluruhan mencapai Rp47,8 triliun (di luar pajak),” kata Sekretaris Perusahaan, Parwanto Noegroho dalam siaran pers, Rabu (2/12).
Realisasi perolehan kontrak baru pada November 2020 terdiri dari jalan t Jogja-Solo-NYIA sekitar Rp7,831 triliun, tol Serang-Panimbang Rp937,8 miliar, pengamanan pantai di Jakarta Rp221 miliar, IPAL Palembang di Sumatera Selatan Rp208,4 miliar, pos lingas batas di Labang NTT Rp191,6 miliar, kolam
Retensi di Bandung Rp128,7 miliar, dan proyek lainnya yang terdiri dari proyek rumah sakit, gedung pemerintahan, properti, dan lain-lain Rp345,1 miliar.
Selain itu, ADHI telah memenangkan tender beberapa paket pada November 2020 dan telah dinyatakan sebagai penawar terendah. Diperkirakan tanda tangan kontrak dilakukan pada pertengahan Desember 2020.
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru November 2020, meliputi lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 95%, Properti sebesar 4% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 16%, MRT sebesar 8%, jalan dan jembatan sebesar 62%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 14%.
Berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 44%, BUMN sebesar 8%, swasta sebesar 3%, dan investasi sebesar 45%.
