IMQ, Jakarta —
Grafik pengunjung PT Mitra Adiperkasa Tbk menunjukkan pemulihan trafik di sejumlah gerai, sehingga bisa berdampak positif terhadap pendapatan perseroan.
Perusahaan dengan kode emiten MAPI diuntungkan oleh pangsa pasar kelas menengah atas yang secara ekonomi tergolong masih kuat di tengah pandemi. Hal tersebut ditambah dengan penjualan menjelang akhir tahun yang cenderung tinggi.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Andreas Kenny mengungkapkan, kinerja keuangan Mitra Adiperkasa sepanjang tahun ini diprediksi masih tertekan. Namun, seluruh sentimen negatif telah terapresiasi dan telah memasuki masa pemulihan yang diharapkan berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.
"Semua sentimen negatif terhadap industri ritel telah tercermin dalam kinerja keuangan dan saham tahun ini, sehingga pasar akan kembali menaikkan prospek saham ini untuk beberapa tahun ke depan. Apalagi, dengan adanya tanda-tanda ekonomi mulai pulih dari pandemi," kata Andreas dalam risetnya.
Tren pemulihan tersebut, menurut Andreas, dapat dilihat dari peningkatan trafik kunjungan konsumen ke pusat perbelanjaan di Jakarta pada kuartal III tahun ini dan diharapkan berlanjut sampai akhir tahun ini. Namun, realisasi kinerja keuangan Mitra Adiperkasa yang masih di bawah harapan hingga kuartal III tahun ini, mendorong BRI Danareksa Sekuritas memangkas target kinerja keuangan Mitra Adiperkasa tahun 2020 dan 2021.
"Meski demikian, kami menaikkan target PE saham perseroan, sehingga target harga sahamnya juga dinaikkan," papar Andreas.
Sedangkan proyeksi pendapatan Mitra Adiperkasa tahun ini direvisi turun dari Rp17,09 triliun menjadi Rp15,31 triliun. Untuk rugi bersih diperkirakan meningkat dari Rp138 miliar menjadi Rp698 miliar.
Selanjutnya, proyeksi pendapatan tahun 2021 diturunkan dari Rp21,24 triliun menjadi Rp20,11 triliun. Proyeksi laba bersih dipangkas dari Rp683 miliar menjadi Rp618,6 miliar. Hingga kuartal III tahun ini, perseroan membukukan penurunan penjualan sebesar 34% menjadi Rp10,16 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp15,41 triliun.
Penurunan tersebut mengakibatkan rugi bersih perseroan mencapai Rp739,7 miliar hingga kuartal III tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencatat laba bersih Rp643 miliar. Perolehan pendapatan hingga kuartal III tahun ini baru mencerminkan 59,5% dari perkiraan BRI Danareksa Sekuritas.
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham MAPI dengan target harga direvisi naik menjadi Rp 1.050. Revisi naik ini menggambarkan prospek perseroan yang lebih baik tahun depan, meskipun tidak setinggi harapan semula.
