IMQ, Jakarta —
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan perolehan laba bersih pada kuartal III tahun ini sebesar Rp157,6 miliar.
Sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah pada kuartal II 2020, terjadi penurunan volume lalu lintas harian maupun pendapatan tol sebesar 14,1% you atau menjadi sebesar Rp6,8 triliun.
Seiring dengan penurunan tersebut, ebitda juga terkuras 17% yoy menjadi sebesar Rp4,2 triliun.
Kendati demikian, perseroan mampu menjaga kinerja positif aset yang mencapai Rp103,5 triliun atau tumbuh 3,8% yoy seiring dengan peningkatan progres penyelesaian jalan tol baru.
“Selain itu, setelah adanya pelonggaran PSBB kedua pada akhir bulan September 2020, realisasi pendapatan tol perseroan telah meningkat dari sebelumnya turun sekitar 20% pada awal implementasi PSBB kedua, menjadi turun sekitar 4,5% pada minggu kedua November 2020, jika dibandingkan dengan pendapatan tol normal sebelum kebijakan WFH dan PSBB diberlakukan,” kata Sekretaris Perusahaan Agus Setiawan dalam siaran pera, Selaa (24/11).
Hingga saat ini, Jasa Marga memiliki total 1.191 Km jalan tol operasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jasa Marga bersama konsorsium PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo sepanjang 96,57 Km dengan nilai investasi sebesar Rp26,6 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun pada September 2020.
Kepemilikan saham pada konsorsium antara lain, PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group sebesar 51%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 25% dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebesar 24%.
