IMQ, Jakarta —
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) 25 basis poin menjadi 3,75% dan tercatat sebagai suku bunga acuan terendah sejak BI7DRR diberlakukan pada April 2016.
Untuk suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility diturunkan masing-masing menjadi 3% dan 4,5%.
"Keputusan ini mempertimbangkan perkiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, pada acara konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (19/11).
Menurut Perry, pihaknya berkomitmen untuk mendukung penyediaan likuiditas termasuk dukungan kepada pemerintah dalam mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020.
"Di samping keputusan tersebut, Bank Indonesia juga menempuh langkah-langkah seperti, melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar dan memperkuat strategi operasi moneter untuk mendukung stance kebijakan moneter akomodatif serta mempercepat pengembangan pasar valas domestik melalui penguatan pasar domestic non-delevery forward (DNDF). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong pendalaman pasar keuangan sebagai implementasi Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2020-2025," paparnya.
Langkah berikutnya, melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif dengan mempertahankan rasio countercyclical buffer sebesar 0%, rasio intermediasi makroprudensial (RIM) dalam kisaran 84% hingga 94% dengan parameter disinsentif sebesar 0%, rasio penyangga likuiditas makroprudensial sebesar 6% dengan fleksibilitas repo sebesar 6%, dan rasio loan to value (LTV) atau financing to value (FTV) untuk kredit maupun pembiayaan properti sesuai ketentuan yang berlaku saat ini.
BI juga memperkuat kebijakan makroprudensial untuk mendorong pembiayaan inklusif khususnya kepada UMKM dan memperkuat digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai inisiatif transformasi digital.
