IMQ, Jakarta —
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp122,28 miliar pada kuartal III 2020, dengan pendapatan mencapai Rp1,20 triliun.
Perseroan juga mampu menekan beban usaha hingga 13,13% menjadi Rp 533,54 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp614,18 miliar.
Penurunan beban usaha didukung oleh upaya efisiensi yang dilakukan perseroan secara bijaksana tanpa mengurangi kualitas pelayanan dan produk tes laboratorium yang diberikan oleh Prodia, dan dengan tetap memperhatikan pengembangan nilai dan inovasi pasca pandemi oleh perseroan.
“Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak pada sebagian besar sektor usaha, kami masih dapat mencatatkan kinerja keuangan yang cukup baik pada kuartal III 2020,” kata Direktur Utama, Dewi Muliaty dalam siaran pers, Jumat (6/11).
Ia menambahkan, perseroan terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan, menjaga arus kas, memaksimalkan produktifitas dan pengendalian biaya, serta terus fokus pada keunggulan operasional bisnis inti perseroan dengan tetap memprioritaskan keamanan, kesehatan dan keselamatan karyawan dan pelanggan.
Pada kuartal III ini, total aset perseroan mencapai Rp2,069 triliun, yang terdiri dari aset lancar Rp1,189 triliun dan aset tidak lancar Rp880,43 miliar. Sedangkan, total liabilitas tercatat Rp401,62 miliar dan ekuitas Rp1,668 triliun.
Dari sisi arus kas, perseroan berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi per 30 September 2020 dalam posisi surplus menjadi sebesar Rp269,99 miliar.
Dari segi segmen pelanggan, segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sekitar 62,7% kepada pendapatan perseroan. Sedangkan, segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi menopang sekitar 37,3% terhadap pendapatan Perseroan.
Hingga akhir September 2020, Perseroan telah melakukan lebih dari 533.000 pemeriksaan terkait Covid-19 yang terdiri atas tes serologi antibodi berbasis rapid test, tes serologi berbasis instrumen laboratorium (serologi EIA), dan tes PCR Covid-19.
“Permintaan tes terkait Covid-19 diprediksi akan terus dibutuhkan hingga tahun depan. Sejak dimulainya pemeriksaan Covid-19 sampai dengan tanggal 30 September 2020, kami telah menerima permintaan pemeriksaan terkait Covid-19 sekitar 464.000 tes serologi antibodi (rapid test dan tes serologi EIA), dan 69.000 tes PCR Covid-19,” urainya. Dewi.
