IMQ, Jakarta —
PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil memacu kinerja operasional pada hampir seluruh unit bisnisnya pada Agustus 2020, meskipun realisasi sepanjang Januari hingga Agustus masih turun signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Realisasi tersebut menggambarkan bahwa pencapaian perseroan sudah sesuai harapan sejumlah analis. Adapun kinerja seluruh unit bisnis yang diperkirakan membaik pada 2021, terutama penambangan emas dan pengoperasian pembangkit listrik Tanjung Jati, bakal berdampak positif terhadap kinerja keuangan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut pada tahun depan.
Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengungkapkan, pada Agustus lalu, volume penjualan alat berat merek Komatsu oleh United Tractors meningkat. Begitu juga dengan volume produksi batu bara perseroan.
"Volume penjualan alat berat perseroan mencapai 105 unit pada Agustus 2020 atau meningkat 23,5% dibandingkan Juli 2020. Peningkatan berasal dari kenaikan penjualan alat berat merek Komatsu di sektor pertambangan sebesar 62,5% dan sektor kehutanan dengan peningkatan 145,5%," katanya dalam risetnya.
Kenaikan tersebut membuat total penjualan alat berat perseroan pada Januari-Agustus 2020 telah mencapai 70% dari target tahun ini yang mencapai 1.500 unit. Namun, realisasinya turun 55,8% dibandingkan perolehan pada Januari-Agustus 2019.
"Penurunan volume penjualan alat berat perseroan menjadi 1.043 unit selama Januari- Agustus 2020 akibat pandemic Covid-19. Meski demikian, realisasi tersebut sudah sesuai dengan harapan," papar Stefanus.
Terkait produksi batu bara, United Tractors melalui PT Pamapersada Nusantara mencetak peningkatan sebesar 10,6% menjadi 10,4 juta ton pada Agustus 2020. Adapun volume produksi batu bara perseroan turun 9,8% menjadi 75,8 juta ton, seiring dengan penurunan permintaan batu bara global akibat pandemi COVID-19 yang memaksa sejumlah perusahaan pertambangan memangkas volume produksi.
"Pencapaian sebanyak 75,8 juta ton batu bara sudah sesuai dengan target kami dan perkiraan perseroan. Tahun ini, produksi batu bara oleh perseroan diperkirakan turun 16% menjadi 110 juta ton. Produk United Tractors di kegiatan pertambangan. Sedangkan volume penjualan batu bara masih menunjukkan peningkatan sebesar 9,1%, dengan peningkatan terbesar berasal dari penjualan batu bara kokas," ujar Stefanus.
Sementara itu, mengenai pertambangan emas, Stefanus menjelaskan bahwa bisnis tersebut menunjukkan penurunan 15,4% pada Agustus 2020, yang dipicu oleh penurunan utilisasi pertambangan perseroan, sehingga total penjualan emas perseroan turun 12,8% sepanjang Januari-Agustus 2020. Hal ini kemungkinan membuat volume penjualan emas perseroan akan terpangkas pada kuartal III tahun ini.
Volume penjualan emas perseroan diharapkan kembali membaik pada kuartal akhir tahun ini. Peningkatan tersebut juga bakal didukung oleh kembali membaiknya utilisasi tambang perseroan pada periode Oktober hingga November tahun ini.
Meskipun produksi emas perseroan cenderung turun, bisnis ini diperkirakan menjadi bantalan atas penurunan segmen batu bara tahun ini.
Sejumlah perbaikan kinerja operasional secara bulanan itu mendorong Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp 29.000. Target harga tersebut mempertimbangkan ekspektasi pulihnya seluruh bisnis perseroan tahun depan, khususnya bisnis penjualan emas.
Target itu juga mempertimbangkan pengoperasian pembangkit listrik Tanjung Jati pada akhir 2021 yang diharapkan berdampak terhadap kinerja keuangan.
