IMQ, Jakarta —
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui kelompok usahanya PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) memulai pembebasan lahan jalan tol Kertosono-Kediri awal tahun 2021.
Direktur Utama PT JNK, Arie Irianto mengatakan, saat ini, pembangunan jalan tol telah memasuki pengajuan penetapan lokasi (penlok) dari Gubernur Jawa Timur.
"Kami telah mendapatkan persetujuan review Right of Way (ROW) Plan_pada bulan Agustus lalu dan memasuki tahapan pengajuan penetapan lokasi (penlok) lahan oleh Gubernur Jawa Timur. Setelah penlok selesai, kita akan kejar persetujuan Rencana Teknik Akhir (RTA) yang dilanjutkan dengan proses pembebasan lahan," urai Arie dalam keterangan resmi, Rabu (23/9).
Jalan tol Kertosono-Kediri merupakan perpanjangan jalan tol Ngawi-Kertosono. Persetujuan penambahan ruang lingkup itu telah dipastikan dalam adendum Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada tahun lalu.
Rencananya, jalan tol Kertosono-Kediri memiliki panjang 20,3 Km dengan biaya investasi Rp3,9 triliun. Jalan tol ini akan dilengkapi dengan satu junction (Kedungsoko) dengan jalan tol Ngawi-Kertosono, dan dua interchange yang terletak di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri. Selain itu, jalan tol Kertosono-Kediri akan mempunyai dua Gerbang Tol (GT), yaitu GT Sugihwaras dan GT Kediri.
"Jalan tol Kertosono-Kediri akan terhubung ke Bandara Kediri yang saat ini tengah dibangun. Jalan tol ini juga akan tersambung dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang telah beroperasi penuh sejak tahun 2018, sehingga total panjang jalan tol yang dikelola PT JNK untuk ruas Ngawi-Kertosono-Kediri adalah sepanjang 108 Km," tambahnya.
PT JNK menargetkan semua tahapan berjalan sesuai dengan target sehingga diharapkan pembangunan fisik jalan tol Kertosono-Kediri selesai pada 2023.
"Proses pembebasan lahan untuk proyek ini akan dimulai awal tahun 2021. Jika berjalan lancar, maka pelaksanaan konstruksi dapat dimulai pada pertengahan tahun depan dan diharapkan dapat beroperasi secara keseluruhan sesuai target, yaitu pada tahun 2023," tegasnya.
