IMQ, Jakarta —
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyatakan, menunda ekspansi bisnis fatty acid methyl ester (FAME) atau biodiesel akibat pandemi Covid-19.
“Kami punya peluang untuk memiliki pabrik biodiesel karena biodiesel sangat penting bagi industri kelapa sawit nasional. Karena dalam kondisi pandemi ini, rencana biodiesel plant kami postpone dulu,” tutur Direktur Utama Santosa dalam paparan publik secara virtual, Rabu (26/8).
Ia menilai, perseroan mengutamakan keberlangsungan usaha yang ada saat ini di tengah pandemi dibandingkan ekspansi bisnis. Selain itu, apabila belanja modal digunakan untuk ekspansi, maka arus kas dikhawatirkan akan terganggu.
“Kita fokuskan arus kas untuk internal dulu. Sampai pandemi selesai, kami akan melihat dan menata lagi bisnis yang baru,” ucapnya.
Ditambahkannya, akibat pandemi, serapan capex perseroan hanya tercapai sekitar Rp700-750 miliar sampai akhir 2020. Pada awal tahun ini, AALI mencanangkan alokasi capex sekitar Rp1,3 triliun.
“Kami perkirakan terserap sekitar Rp700-750 miliar pada tahun ini atau lebih kecil sekitar Rp200-300 miliar dari yang kami sebutkan di awal tahun. Karena kami melakukan reevaluasi untuk menunda alokasi capex yang belum esensial,” tegasnya.
Adapun, tujuan penundaan alokasi capex tersebut adalah untuk mengantisipasi jika likuiditas perseroan memburuk serta melakukan pengetatan akses ke kebun sawit.
“Untuk saat ini, kami akan fokus ke CPO dan turunannya, sehingga kami tidak menargetkan penjualan ekspor dan domestik pada posisi tertentu. Intinya, kalau ekspor lebih baik dari domestik, maka kami ekspor, dan sebaliknya,” papar dia.
