IMQ, Jakarta —
PT United Tractors Tbk fokus pada eskplorasi tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan.
Hingga Mei tahun ini, bisnis tambang emas Martabe perusahaan dengan kode emiten UNTR mencatatkan pertumbuhan yang positif. Melalui entitas usahanya yakni Agincourt Resources, UNTR berhasil menjual 40.000 ounces emas pada Mei 2020, melesat 122,2% dari realisasi volume penjualan emas UNTR per April 2020 sebesar 18.000 ounces.
Naiknya penjualan emas yang lebih tinggi di bulan Mei 2020 karena adanya backlog process yang sebelumnya belum dapat diproses akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Jika diakumulasikan, penjualan emas UNTR periode Januari hingga Mei 2020 sebesar 153.000 ounces, turun dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 165.000 ounces.
Awalnya, UNTR menargetkan dapat menjual 360.000 ounces – 370.000 ounces emas dari tambang Martabe tahun ini. Perseroan, membuka opsi untuk melakukan penyesuaian target.
Sedangkan analis Danareksa Sekuritas, Stefanus Darmagiri, menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi akhir-akhir ini dapat menopang pendapatan UNTR.
"Analisis sensitivitas kami menunjukkan bahwa ketika rupiah terdepresiasi 10% terhadap dolar AS dari asumsi dasar kami sebesar Rp14.000 per US$, pendapatan UNTR pada tahun 2020 akan meningkat sekitar 9,8%," katanya.
Selain itu, UNTR juga tertolong dengan harga minyak mentah yang rendah, sehingga dapat menekan total biaya karena biaya bahan bakar berkontribusi sekitar 20% - 25% dari total biaya.
Stefanus mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham UNTR.
