IMQ, Jakarta —
WEGE menargetkan memeroleh kontrak dihadapi sepanjang tahun ini mencapai Rp27,29 triliun atau naik 56,66% dari realisasi tahun lalu yang tercatat sebesar Rp17,42 triliun.
Total kontrak dihadapi tersebut terdiri dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp14,94 triliun dan carry over tahun lalu sebesar Rp12,34 triliun.
“Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2020 direncanakan berasal dari pemerintah sekitar 42%, BUMN 38% dan swasta 20%,” jelas Nariman dalam pernyataannya, Rabu (31/3).
Dari komposisi tersebut, menunjukkan WEGE memiliki pasar yang jelas dan independen karena porsi kontrak baru berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku Holding Company.
Sementara itu, untuk penjualan (termasuk penjualan KSO) WEGE menargetkan Rp8,63 triliun dengan target laba bersih Rp558 miliar.
Adapun, belanja modal untuk pengembangan bisnis sepanjang tahun ini dianggarkan sekitar Rp692,4 miliar yang diperuntukkan untuk Fixed Asset, Capital Placement, Acquisition, Concession dan Industry Development. Anggaran Capex tersebut berasal dari kas internal, pinjaman bank dan dana IPO.
Menurut Nariman, untuk mencapai target tersebut, perusahaan melakukan beberapa strategi seperti selektif market pada pasar premium dan prospektif, ekspansi pasar luar negeri bersinergi dengan holding compang, modularisasi, Design and Build serta Optimalisasi BIM secara menyeluruh.
“WEGE Optimis target perusahaan 2020 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” sambungnya.
