IMQ, Jakarta —
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan pendapatan bersih sepanjang 2019 mencapai Rp10,3 triliun.
Dengan demikian laba bersih dapat terdongkrak sekitar 25% menjadi Rp1,4 triliun, dari laba bersih setelah penurunan nilai investasi di tahun lalu (menurun 27% dari laba bersih sebelum penurunan nilai investasi pada 2018).
“Saya senang dapat bergabung dengan Perseroan dan memiliki kesempatan untuk bekerja dengan banyak individu berbakat yang berkomitmen untuk kesuksesan jangka panjang Matahari,” kata CEO Terry O'Connor melalui siaran pers hari ini (27/2).
Menurut dia, perusahaan memiliki basis pelanggan dan pasar yang kuat untuk dikembangkan. Oleh sebab itu, terlepas dari lingkungan ritel yang menantang dan kompetitif, Matahari akan terus memperluas jaringan, jangkauan, dan relevansi.
“Pelanggan loyalitas aktif kami, sekarang berjumlah 7,9 juta, dan telah tumbuh lebih dari 10% dari periode yang sama tahun lalu. Analisa mendalam atas dalam program loyalitas akan memandu dan membantu kami secara konsisten dalam memberikan nilai dan engagement yang luar biasa,” paparnya.
Ia menyebut, lingkungan ritel terus berkembang pesat dan perlu beradaptasi dengan permintaan konsumen dan tren yang terus berubah.
“Kami melihat banyak potensi di semua jalur dan akan fokus tidak hanya pada pembaruan gerai dan bisnis online kami di MATAHARI.COM, tetapi juga terus melanjutkan solusi Omni-Channel untuk pelanggan kami. Kami percaya inisiatif ini akan memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan kami di masa mendatang,” terang dia.
Per akhir 2019, Matahari mengoperasikan 169 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia, setelah membuka 3 gerai large format baru tahun 2019 di Bandung (Jawa Barat), Batam (Kepulauan Riau) dan Dumai (Riau), ditambah 8 gerai specialty di Medan (Sumatera Utara), Jakarta, Cibubur (Jawa Barat) dan Surabaya (Jawa Timur). Matahari mengantisipasi pembukaan 6 gerai baru pada tahun ini.
