IMQ, Jakarta —
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim menyatakan, perseroan terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan.
“Terorisme itu masalah nasional bahkan internasional. Namun, kami hanya bisa memantau aktivitas dan perilaku karyawan di tempat kerja. Di luar tempat kerja itu sudah menjadi urusan aparat penegak hukum. Mengenai pencegahan dan pemberantasan terorisme sudah ada lembaga yang menangani hal tersebut. Kami mendorong dan mendukung sepenuhnya atas pencegahan dan pemberantasan terorisme,” kata Silmy dalam keterangan resmi, Jumat (15/11).
Untuk mengantisipasi kembali terjadinya hal serupa, ia menegaskan secara normatif yang dapat dilakukan perusahaan adalah saat proses seleksi. Nantinya, harus Harus ada kerja sama antara perusahaan dengan aparat penegak hukum untuk melakukan pengecekan latar belakang saat proses seleksi karyawan.
Hal tersebut diharapkan dapat mencegah kemungkinan direkrutnya pelamar yang terindikasi bagian dari jaringan terorisme.
“Saya sebagai pimpinan di Krakatau Steel tentu mendukung langkah-langkah aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas-tugas untuk memberantas terorisme,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa Indonesia tengah berjuang untuk terus maju dalam berbagai bidang, baik industri dan terutama ekonomi. Kondisi yang kondusif dan keamanan yang terjamin merupakan salah satu hal yang harus terus kita jaga.
“Kita semua tentu ingin negara yg aman, rakyatnya memiliki rasa aman, sehingga suasana dan iklim kondusif ini dapat mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Jangan sampai hal-hal semacam ini mengganggu pembangunan ekonomi Indonesia ke depan,” ungkapnya.
