IMQ, Bandung —
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) menyatakan, 10 perusahaan BUMN dan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) telah merealisasikan kerja sama angkutan kargo ke Indonesia Timur pada 10 November ini.
“Dengan kerja sama ini, kita berharap Merpati dapat fee. Kalau ditanya, apakah KSO ini akan menggantikan investor (yang ada)? Nanti kita lihat,” kata Direktur Utama Iman Rachman pada media gathering, Jumat (15/11).
Menurut dia, saat ini PPA terus melakukan optimalisasi aset yang dimiliki Merpati. Salah satu caranya adalah memanfaatkan usaha kargo yang dimiliki oleh Merpati.
Di tempat yang sama, Direktur Management Asset Dikdik Permadi menambahkan, PPA terus melakukan pendampingan terhadap Merpati. Saat ini, utang yang dimiliki perseroan mencapi sekitar Rp10 triliun.
“Sudah ada kesepakatan dengan kreditur untuk penyelesaian utangnya. Bentuknya adalah investor masuk ke Merpati. Nanti, investor menjadi pemegang saham mayoritas Merpati sehingga utang bisa diselesaikan,” tutur Dikdik.
Namun, hingga saat ini, proses restrukturisasi proses belum dibahas oleh DPR.
“Kendati demikian, kita mencoba mengoptimalkan Merpati seperti repair, maintenance, overhaul (MRO) dan training center Merpati sehingga Merpati mendapatkan pendapatan,” paparnya.
Adapun, BUMN yang terlibat dalam sinergi ini adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), serta Himbara yang terdiri dari Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.
