IMQ, Jakarta —
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengklaim pada tahun ini membukukan arus kas (cash flow) operasional positif sekitar Rp1,1 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya minus Rp2,4 triliun.
Direktur Keuangan WSBP, Anton YT Nugroho mengatakan kondisi ini menjadi modal yang kuat bagi perseroan di tahun depan, disebabkan rasio posisi utang berbunga terhadap modal WSBP yang masih sebesar 0,77x, masih jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5x.
"Dengan besaran ekuitas per kuartal III-2018 sebesar Rp7,45 triliun, kami masih memiliki kapasitas ruang pendanaan yang besar," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/12).
Ditambahkan, kondisi keuangan perseroan semakin prima dengan melihat pencapaian di akhir tahun ini, dimana saat ini penerimaan termin yang sudah masuk mencapai Rp9,8 triliun.
"Kami akan terima lagi sampai akhir tahun ini senilai Rp1,6 triliun lagi, total sekitar Rp11,4 triliun. Jadi tahun ini arus kas dari operasional akan surplus besar," ungkapnya.
Adapun pada tahun ini perseroan telah menuntaskan proyek Tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama WSBP.
"Proyek ini memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey, namun sebagai kompensasinya kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai," ujarnya.
Dijelaskan, penyelesaiaan proyek Becakayu membuktikan bagaimana perseroan memiliki kemampuan dan manajemen pendanan yang sangat baik.
"Inilah yang membuat margin WSBP jauh melampaui emiten di sektor precast dan jasa konstruksi lainnya," papar Anton.
Hingga saat ini WSBP masih menyisakan dua proyek turnkey yaitu proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan Cimanggis–Cibitung.
Pembayaran termin KBLM sudah terealisasi senilai Rp665 miliar, dimana dari nilai tersebut sebesar Rp250 miliar merupakan pembayaran turnkey dan akhir Desember 2018 ada realisasi pembayaran lagi senilai Rp1,6 triliun dan sisanya tahun depan.
"Begitu juga untuk Cimanggis–Cibitung terealisasi pada tahun depan dengan pembayaran termin sekitar Rp2,6 triliun atau 100 persen," tegasnya.
