IMQ, Jakarta —
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengklaim transaksi di outlet perseroan kembali ramai pasca gempa, tsunami, dan likeufaksi yang melanda Provinsi Sulawesi Tengah.
Corporate Secretary BBNI, Kiryanto di Jakarta, Rabu (10/10) mengatakan operasional outlet-outlet totalitas layanan perseroan dilakukan dengan pelayanan para staf yang juga menjadi korban bencana.
"Selain mengoptimalkan seluruh jaringan layanan, para staf BNI juga turut menenangkan para nasabah tentang kondisi layanan perbankan, ditengah daerah yang baru saja dilanda bencana," katanya.
Kiryanto menambahkan outlet yang terus beroperasi mencapai 12 outlet, yang terdiri atas tujuh di Palu dan lima di Parigi, Sulteng.
"Untuk layanan perbankan di Kota Palu dapat dilakukan pada Kantor Cabang Palu, Kantor Cabang Pembantu (KCP) Masomba, Manonda, Pantoloan, Imam Bonjol, dan KCP Donggala, serta Kantor Kas Dewi Sartika," tambahnya.
Adapun outlet yang melayani masyarakat di Parigi adalah Kantor Cabang Parigi, KCP Bungku, Poso, Tolai, serta KCP Ampana.
"Pelayanan kami maksimalkan dengan melibatkan armada BNI layanan gerak atau O-Branch sebanyak empat unit, yaitu tiga di Palu dan satu di Parigi," ujarnya.
Lebih lanjut, pelayanan BNI yang dirasakan warga sangat membantu adalah dengan tetap beroperasinya 58 mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
"Jumlah ATM kami mencapai sekitar 100 unit, dimana terdapat sebanyak 58 unit tetap beroperasi," tegas Kiryanto.
