IMQ, Jakarta —
PT Mark Dynamics Indonesia tetap optimistis dapat memenuhi target kinerja yang ditetapkan, meski rupiah terus terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat.
Direktur Utama Ridwan menuturkan, kinerja perseroan tetap pada jalur pertumbuhan yang diitetapkan, walaupun rupiah cukup taham dalam beberapa bulan terakhir.
"Meskipun sebagian besar komponen biaya berdenominasi dolar AS, penjualan kami mayoritas untuk pasar ekspor, sehingga kami malah dapat berkah dari hal tersebut," tutur Ridwal, dalam pernyataan resmi pada Kamis (6/9).
Ia melanjutkan, saat ini, perseroan memiliki struktur biaya produksi dengan komponen impor yang tinggi di kisaran 50% dari total biaya. Untuk bahan baku, pergerakan nilai tukar rupiah relatif terjaga karena suda ada kontrak pasokan untuk periode tertentu.
Namun demikian, dengan penjualan dan komposisi ekspor lebih dari 90%, perseroan akan mendapat untung dari selisih kurs yang diterima.
"Perseroan mengalami natural hedging atas perbedaan selisih kurs ini, dan membuat kami tetap dapat menjaga struktur biaya yang rendah. Untuk itu, kami juga dapat memastikan target 2018 akan tetap tercapai sesuai rencana," jelasnya.
Mark Dynamics Indonesia sebagai produsen utama cetakan sarung tangan karet memproyeksikan pendapatan sepanjang datahun ini sekitar Rp310,5 miliar dan laba bersih Rp72 miliar.
Pada semester I 2018, pendapatan perseroan mencapai Rp155,45 miliar atau lebih tinggi 50,1% dari target yang dicanangkan. Sementara, capaian laba sekitar Rp36,54 miliar atau 50,1% dari proyeksi.
