IMQ, Jakarta —
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih sekitar 2,90% atau menjadi Rp1,05 triliun pada semester I 2018, dari periode serupa tahun lalu Rp1,02 triliun.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menuturkan, capaian laba bersih didukung oleh menguatnya pendapatan usaha di luar konstruksi sekitar 5,76% atau menjadi Rp4,79 triliun, dengan kontribusi dari pendapatan tol Rp4,34 triliun atau naik 8,91%.
“Pendapatan tol ini disumbang oleh pendapatan tol induk sebesar Rp3,78 triliun atau meningkat 5,19% dan pendapatan tol anak perusahaan sebesar Rp561,43 miliar atau meningkat 43%. Untuk pendapatan usaha lain, Jasa Marga membukukan pendapatan sebesar Rp449,07 miliar,” tutur Desi, melalui pernyataan resmi pada Rabu (18/7).
Hingga akhir Juli 2018, Jasa Marga telah mengoperasikan ruas tol baru yaitu jalan tol Ngawi-Kertosono Seksi Ngawi-Wilangan sepanjang 48 km, Solo-Ngawi seksi Ngawi-Klitik sepanjang 4 km, Bogor Ring Road Seksi 2B sepanjang 2,65 km, Gempol-Pasuruan Seksi Rembang-Pasuruan sepanjang 6,60 km dan Solo-Ngawi, Seksi Kartasura-Sragen sepanjang 35,22 km.
Total panjang jalan tol Jasa Marga yang telah beroperasi mencapai 776 km. Jasa Marga menargetkan dapat mencapai 1.000 km jalan tol yang siap dioperasikan pada awal 2019.
“Pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp69,58 triliun atau naik 24,34%. Sehingga total aset Jasa Marga pada tercatat Rp87,48 triliun atau tumbuh sebesar 10,29% per Juni 2018,” paparnya.
Di tengah masa ekspansi, Jasa Marga berhasil membukukan pertumbuhan ebitda sekitar 10,39% atau menjadi Rp2,90 triliun, sedangkan untuk marjin ebitda sebesar 60,48% atau tumbuh 2,54%.
