IMQ, Jakarta —
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggalang pendanaan untuk percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol yang dikelolanya dan kelompok usaha melalui skema Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Dalam skema RDPT ini, investor menempatkan dana pada RDPT yang dikelola oleh manajer investasi.
Selanjutnya, manajer investasi melakukan akusisi terhadap 20% kepemilikan saham di tiga anak perusahaan jalan tol (APJT) yang dimiliki oleh Jasa Marga yaitu PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK) melalui Special Purpose Company (SPC).
“Untuk pelaksanaan RDPT, Jasa Marga bekerjasama dengan Mandiri Manajemen Investasi (MMI), Manajer Investasi yang mengelola RDPT atas ketiga APJT tersebut,” ujar Direktur Utama Desi Arryani, melalui keterangan resmi pada Jumat (6/7).
Menurut dia, alternatif-alternatif pendanaan ini diperlukan di tengah investasi masif yang dilakukan perseroan. Pada tahun ini, Jasa Marga menargetkan sekitar 300 kilometer panjang tol baru yang beroperasi.
Sementara, Deputi Bidang Usaha Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K. Ro berharap peluncuran produk-produk alternatif pendanaan melalui RDPT infrastruktur terus digiatkan.
“Alternatif-alternatif pendanaan seperti ini mampu menjadikan bang Indonesia menjadi bangsa yang lebih kompetitif sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian Indonesia,” ujar Aloy.
Saat ini, perseroan telah memiliki konsesi jalan tol sepanjang 1.527 km. Pada 2018, perseroan berhasil menambah panjang jalan tol baru beroperasi sepanjang 61,25 km.
Rinciannya, Ngawi-Kertosono-Kediri Seksi Klitik (Ngawi)-Wilangan sepanjang 48 km, jalan tol Solo-Ngawi Segmen Simpang Susun (SS) Ngawi-Klitik (Ngawi) sepanjang 4 km, Bogor Ring Road Seksi Kedung Badak-Simpang Yasmin sepanjang 2,65 km, dan Gempol-Pasuruan Segmen Rembang-Pasuruan sepanjang 6,6 Km.
Hingga saat ini, perseroan telah memiliki 741 km jalan tol beroperasi.
