IMQ, Jakarta —
PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah mengoperasikan 680 km jalan tol atau 62,2% dari panjang jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia, sepanjang tahun lalu.
"Kami juga berkomitmen untuk menumbuhkan angka jalan tol operasi menjadi 1.260 km pada akhir 2019, atau berarti tumbuh lebih dari dua kali lipat dari panjang jalan tol operasi pada saat ini," ujar Direktur Utama Jasa Marga, Dessy Arryani, usai RUPS Tahunan di Jakarta, Selasa (10/4).
Ia menambahkan, Jasa Marga juga terus berupaya untuk meningkatkan hak konsesi untuk meningkatkan nilai perseroan dalam jangka panjang.
"Oleh sebab itu, Jasa Marga berpartisipasi dalam proyek jalan tol potensial baik melalui tender, akuisisi, maupun unsolicited. Pada 2017, Perseroan telah berhasil menambah hak konsesi dua ruas jalan tol baru sepanjang 236,90 km," paparnya.
Adapun dua ruas jalan tol baru tersebut adalah tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 64 km dan Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,90 km. Dengan bertambahnya dua ruas tersebut, saat ini total konsesi Jasa Marga adalah 1.497 km atau tumbuh 18,81% dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2017, Jasa Marga juga telah berhasil menambah panjang jalan tol operasi sepanjang 88,7 km dengan mengoperasikan ruas jalan tol baru jalan tol, yaitu Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km, Semarang-Solo seksi Bawen-Salatiga 17,6 km, jalan tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi seksi Kualanamu-Sei Rampah 41,7 km, Surabaya-Mojokerto seksi Sepanjang-Krian sepanjang 15,5 km.
Di tengah ekspansi dan akselerasi pembangunan jalan tol yang sedang gencar dilakukan sepanjang 2017, ia menilai, Jasa Marga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,20 triliun atau meningkat 16,46% dari tahun sebelumnya Rp1,89 triliun.
Capaian ini didukung oleh pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp8,92 triliun dengan kontribusi pendapatan tol sebesar Rp8,28 trilun dan dan pendapatan usaha lainnya Rp640,40 miliar.
"Pencapaian laba bersih juga didukung oleh upaya pengendalian beban usaha yang tercermin dari pencapaian EBITDA Margin sebesar 61,43% yang meningkat 2,24% dari 2016 sebesar 59,20%. Raihan laba bersih juga ditopang oleh upaya perseroan dalam mengendalikan beban bunga ditengah di tengah akselerasi pembangunan jalan tol yang sedang gencar dilakukan oleh perusahaan," paparnya.
