IMQ, Jakarta —
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, akuisisi sejumlah entitas usaha PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dilakukan bersamaan dengan pembentukan holding BUMN sektor migas.
Dalam seminar bertajuk BUMN: Outlook 2018 di Jakarta, Rabu (17/1), Edwin menjelaskan bahwa Pertamina akan mengakuisisi anak usaha PGN, yakni PT Saka Energi Indonesia, dan PGN akan mengambil alih PT Pertamina Gas yang merupakan anak usaha Pertamina.
"Proses akuisisi ini dilakukan secara inline dengan proses pembentukan holding BUMN sektor migas," kata Edwin.
Dengan demikian, jika holding BUMN sektoral tersebut terbentuk, maka proses akuisisi pun sudah rampung.
Saat ini, rancangan peraturan pemerintah holding BUMN sektor migas tengah menunggu paraf Menteri Keuangan. Pembentukan holding BUMN sektor migas ini adalah untuk menghadapi tantangan saya saing sektoral.
Dicontohkannya, holding BUMN sektor migas dibentuk karena kebutuhan gas bakal lima kali lipat pada 2050, ketergantungan pada impor gas, harga gas yang relatif tinggi, serta ketidakseimbangan sumber gas.
"Dengan akan hadirnya holding BUMN sektor migas dapat meningkatkan suplai gas domestik, efektivitas dan efisiensi distribusi gas, optimalisasi infrastruktur gas, serta meningkatkan kapasitas investasi," sambungnya.
