IMQ, Jakarta —
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) telah menandatangani perjanjian kerjasama pembangunan dan pengoperasian bersama pipa transmisi gas Duri-Dumai.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo memperkirakan, kebutuhan dana pembangunan pipa transmisi gas sekitar US$76 juta atau setara Rp1,01 triliun. Investasi ini sudah termasuk pembebasan lahan.
"Alokasinya sekitar 70% untuk pembebasan jalan raya atau jalur utama, sedangkan 20-30% lahan perkebunan. Saat ini, kita sudah punya izin pembebasan lahan dari pemerintah tingkat 1 dan 2," kata Dilo dalam jumpa pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/7).
Pada kesepatan serupa Direktur Utama Jobi Triananda Hasjim menambahkan, konstruksi pembangunan proyek dapat dilakukan dalam waktu dekat ini, sebab pemancangan tiang perdana diperkirakan pada kuartal III tahun ini.
"Karena kita menargetkan pada kuartal III 2018 atau Agustus, gas sudah harus mengalir di kota Dumai," ujar Jobi.
Dari segi pasokan, ia menerangkan, PGN sudah menandatangani kesepakatan dengan Conoco Phillips sebanyak 37 MMSCFD per hari. Gas ini akan dialirkan dari pipa Duri ke Dumai yang memiliki panjang 67 kilometer.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Gas dan EBT Pertamina Yenni Andayani. Menurut dia, pasokan gas Pertamina diperoleh dari Blok Bentu sekitar 97 MMSCFD.
"Untuk itu, kami akan membentuk kerjasama operasi (KSO) dengan kepemilikan Pertamina 60% dan PGN sebesar 40%. Hal ini menjadi milestone Pertamina dan PGN," terang Yenni.
