IMQ, Jakarta —
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk berencana menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2017 sekitar US$500 juta, setara Rp6,674 triliun.
Menurut Sekretaris Perusahaan Heri Yusup, anggaran ini untuk membiayai kegiatan-kegiatan pengembangan jaringan pipa gas distribusi dan transmisi, serta kegiatan downstream, midstream, upstream dan supporting lainnya, yang akan dilakukan bersama dengan entitas usaha.
"Namun, dalam pelaksanaannya akan selalu memperhatikan availibility aset dan kondisi perekonomian," kata Heri melalui keterbukaan informasi yang ditulis Rabu (1/2).
Pada kuartal III 2016, PGN mencatat penurunan laba sekitar 21% atau menjadi US$241,99 juta, yang disebabkan oleh tingginya beban usaha sebesar US$702,89 juta.
Adapun infrastruktur pipa gas hingga kuartal III 2016, sudah bertambah sepanjang lebih dari 241 kilometer (km).
Analis Samuel Sekuritas Arandi Ariantara memproyeksikan laba bersih perseroan tumbuh 21% atau menjadi US$487 juta. Hal ini merefleksikan ekspektasi marjin gas distribusi perseroan sebesar US$3,1 per mmbtu.
"Kami melihat dengan alokasi 50% capex untuk ekspansi hulu, berarti apabila aset hulu dialihkan ke Pertamina, maka perseroan memiliki ruang dana lebih besar untuk memenuhi target pembangunan 1.685 km pipa gas bumi hingga 2019," tutur Arandi dalam risetnya.
