IMQ, Jakarta —
Matahari Department Store (LPPF) mencatatkan kenaikan laba bersih pada semester pertama tahun ini sebesar 78,5% menjadi Rp1,2 triliun dari Rp648 miliar periode serupa tahun lalu.
Kenaikan tersebut ditunjang oleh kenaikan penjualan dan laba kotor masing–masing sebesar 32%.
Selain itu, marjin laba kotor turut naik sebesar 40bps, didukung oleh manajemen inventory yang lebih baik serta kemampuan manajemen untuk mendapatkan harga terbaik seiring dengan pembelian dalam jumlah yang besar.
Akan tetapi, kenaikan penjualan selama momentum Lebaran yang hanya naik 1,5% menjadi Rp7,5 triliun selama enam bulan pertama tahun ini dari Rp6 triliun periode serupa tahun lalu.
"Kondisi ini menyebabkan capaian laba bersih jatuh sedikit di bawah ekspektasi kami (46% dari proyeksi sampai akhir tahun untuk 2016)," kata analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja melalui riset Samuel Sekuritas edisi Juli 2016.
Kendati demikian, ia optimistis angka tersebut mampu terkejar pada semester II 2016 seiring dengan makroekonomi yang lebih stabil, manajemen modal kerja yang lebih baik, dan hati-hatinya pembukaan toko baru.
Manajemen masih mempertahankan target pembukaan toko baru sesuai dengan rencana awal (6 – 8 toko baru) dengan target pertumbuhan penjualan toko baru atau (SSSG) tetap berada di level 7,5%.
"Dengan manajemen inventory yang lebih baik seiring dengan kontinuitas perbaikan sistem IT, kami memprediksi manajemen mampu mempertahankan inventory days pada level 108 hari, serta marjin laba kotor pada 65% sepanjang 2016 (2015: 63%)," paparnya.
Meskipun capaian laba bersih sedikit di bawah ekspektasi Samuel, namun ia masih mempertahankan estimasi untuk sepanjang tahun ini, dengan mempertimbangkan optimisme kinerja pada semester II 2016 yang lebih baik lagi seiring dengan perbaikan harga komoditas yang dapat mengangkat SSSG dan meningkatnya permintaan seiring lebih baiknya strategi merchandising.
"Oleh sebab itu, kami merekomendasikan hold untuk saham LPPF dengan target harga Rp23.150," ujarnya.
