IMQ, Jakarta —
Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), Mukiat Sutikno, menyatakan perusahaan bersedia mengeluarkan biaya untuk importasi barang dan pembayaran pajak selama pasar domestik stabil.
“Yang menjadi masalah di industri otomotif bukanlah tingginya tarif pajak, melainkan keharmonisan hubungan industrial,” katanya kepada pers di Jakarta, Rabu (17/2).
Aksi yang dilakukan oleh kalangan pekerja karena tuntutan upah tinggi, menurut Mukiat, lebih menjadi perhatian dunia usaha.
“Sekarang yang paling utama adalah jika upah minimum naik terus setiap tahun. Kalau itu terjadi, kami impor completely knocked down (CKD) akan menjadi berat,” papar dia.
Terkait kelesuan pasar, Mukiat yakin hal itu tidak akan bertahan lama. Pasalnya, penurunan kinerja penjualan pada tahun lalu tidak hanya terjadi di Indonesia.
“Meskipun sempat lesu, tapi akan pulih dalam waktu dekat,” ujar Mukiat.
Hyundai memang telah memiliki pabrik di Bekasi, Jawa Barat. Namun sejauh ini lokalisasi produk hanya dilakukan untuk H-1. Adapun untuk produk lain masih diimpor. Lokalisasi produk akan dilakukan jika penjualan di dalam negeri mengalami perbaikan.
