IMQ, Jakarta —
Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno memperkirakan, laba bersih perusahaan pada 2014 hanya meningkat 1,32% menjadi Rp154 triliun, dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp152 triliun.
"Jumlah laba 2014 tersebut belum dikurangi dengan BUMN yang rugi," kata Rini dalam raker dengan Komisi VI DPR di ruang KomisimVI DPR MPR RI, Jakarta, Senin (19/1).
Menurut dia, proyeksi laba capaian tahun lalu ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang diramal meningkat 6,70% menjadi Rp1.912 triliun, dibandingkan perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.792 triliun.
"CAGR lima tahun terakhir sebesar 10,58%," tuturnya.
Lebih lanjut, proyeksi peningkatan kinerja 119 perusahaan pelat merah tersebut turut mendongkrak pertumbuhan aset. Tercatat pada 2014, aset diramal lebih tinggi 5,95% menjadi Rp4.467 triliun dibanding perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp4.216 triliun.
"Kondisi ini terjadi karena PT Askes Persero dan PT Jamsostek Persero statusnya berubah menjadi BPJS, 14 BUMN perkebunan menjadi holding perkebunan dan 5 BUMN Kehutanan menjadi holding," paparnya.
Adapun total belanja modal perusahaan pada 2014 diperkirakan mencapai Rp255 triliun, lebih besar 20,28% dari Rp212 triliun pada 2013.
Sementara itu, kata Rini, jumlah BUMN yang rugi pada tahun lalu berhasil turun menjadi 20 perusahaan dengan total kerugian Rp7,09 triliun dari periode tahun sebelumnya 27 perusahaan dengan kerugian Rp34,58 triliun.
Menyoal pemberian subsidi kepada perusahaan, Rini mengaku terdapat 10 perusahaan yang menerima PSO pada tahun ini. Dari 10 perusahaan tersebut yang akan diusulkan menerima PMN adalah Perum Bulog, PT KAI Persero, PT SHS Persero, dan, PT Pelni.
"PT PLN Persero, PT Pertamina Persero juga dapat PSO. Tetapi, berapa besarannya kan masih dikaji," ungkapnya.
