IMQ, Jakarta —
PT Waskita Karya Tbk memprakarsai pembangunan jalan tol Legundi-Bunder, dengan nilai konstruksi proyek sebesar Rp2,6 triliun.
Sekretaris Perusahaan Waskita, Haris Gunawan, menuturkan perseroan telah memeroleh persetujuan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Namun, pelaksanaannya tetap melalui tender.
"Prospek bagi Waskita untuk gagasan pembangunan jalan tol ini adalah untuk mendapatkan bisnis konstruksinya, dan sebagai pemegang saham kami dimungkinkan untuk mendapatkan hak sebagai konstruktornya," kata Haris melalui publikasi BEI, Senin (25/8).
Menurut dia, keberadaan perseroan di jalan tol ini karena Internal Rate of Return proyek jalan tol di Pulau Jawa sangat baik dibandingkan dengan pembangunan jalan tol di luar Pulau Jawa.
"Selain itu, investasi yang akan dikucurkan ke proyek ini, untuk pembebasan lahan tidak membutuhkan waktu lama karena trase lahan yang akan dilalui merupakan milik Pemda, serta UU perihal pembebasan lahan akan diberlakukan tahun depan," ungkapnya.
Proyek jalan tol Legundi-Bunder menghubungkan Krian dengan Teluk Lamong, Tanjung Perak.
Di Pulau Sumatera, Waskita terlibat dalam pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Perseroan bekerja sama dengan PT Jasa Marga Tbk untuk seksi Medan-Kualanamu.
"Medan-Kualanamu strateginya sama dengan tol Cinere-Jagorawi di mana keuntungan kita ada dari konstruksi dan divestasi saham," ujarnya.
Hingga Juli 2014, Waskita memeroleh kontrak baru sebesar Rp7,08 triliun. Total kontrak yang ditarget oleh perseroan sepanjang tahun ini adalah Rp17,48 triliun.
