PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menjalin kerja sama dengan perusahaan farmasi asal Korea Selatan, yakni Sung Wun Pharmacopia Co. Ltd dalam percepatan pengembangan fasilitas Bahan Baku Obat (BBO).
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), entitas usaha PT Pertamina (Persero), berencana untuk membangun pabrik farmasi paracetamol dengan kapasitas 3800 ton per annum (TPA) dari turunan produk petrokimia, yaitu benzene.
PT Bio Farma (Persero) akan mengembangkan vaksin merah-putih, berkolaborasi dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman, yang akan menggunakan strain virus asli Indonesia.
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah menghentikan sementara pendistribusian rapid test ke fasilitas layanan kesehatan, jejaring laboratorium pemeriksaan serta dinas kesehatan provinsi/kota/kabupaten sambil menunggu hasil klarifikasi dari Inzek International Trading BV Belanda.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk menyatakan, telah diterbitkannya PP Nomor 76 tahun 2019 tentang penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal saham perusahaan perseroan (Persero) di PT Bio Farma.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyetujui pengangkatan Verdi Budidarmo sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan Honesti Basyir.
Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi mengatakan, anggaran pemerintah pada 2020 cukup konservatif dan mengarahkan belanja subsidi lebih fokus untuk menopang daya beli masyarakat kelas bawah.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk mencatat perolehan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas publik pada semester I ini sebesar Rp47,752 miliar atau anjlok 68,53%, dari periode serupa tahun sebelumnya Rp151,918 miliar.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD. Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 1,578 miliar saham seri B.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk memberikan layanan pesanan antar dan diskon khusus bagi warna negara Indonesia yang membutuhkan obat dan alat kesehatan selama melaksanakan ibadah haji dan umroh di Mekkah dan Madinah.
Dalam dua tahun terakhir industri farmasi mengalami tekanan yang cukup berat, setelah gejolak perekonomian global yang berdampak pada pelemahan nilai tukar, sehingga menyebabkan beban industri farmasi meningkat.
Untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan di kawasan pelosok, PT Kimia Farma (Persero) Tbk menghadirkan Klinik Apung di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada 4 April 2019.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk resmi mengakuisisi akuisisi PT Phapros Tbk, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Hal ini disahkan melalui penandatanganan perjanjian jual beli saham.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2018 sekitar 27,26% menjadi Rp415,895 miliar dari tahun sebelumnya Rp326,786 miliar.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk menargetkan rencana pengambilalihan sekitar 56,77% saham PT Phapros Tbk dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dapat dituntaskan pada kuartal I 2019.
Rencana pengambilalihan sekitar 56,77% saham PT Phapros Tbk dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk diapresiasi oleh Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada.
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk membeli sebanyak 476,901 juta saham (56,77%) PT Phapros Tbk dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
PT Kimia Farma (Persero) Tbk menyatakan, kecelakaan beruntun melibatkan sekitar enam kendaraan terjadi di Jalan Tol Cipali KM 180, Jawa Barat pada Sabtu siang, 9 Juni 2018.
Setelah berhasil merampungkan akuisisi apotik di Arab Saudi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk berencana mengambil alih perusahaan farmasi serta rumah sakit.
RUPS Tahunan PT Kimia Farma (Persero) Tbk memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp98 miliar atau 30% dari laba bersih pada 2017 sebesar Rp331,7 miliar.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk menyatakan, tengah menunggu persetujuan dari Kementerian BUMN untuk merealisasikan akuisisi apotek milik Dwaa Medical Limited.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk terus berupaya memperkuat posisinya dalam mengembangkan jaringan pelayanan kesehatan, yang ditandai dengan peresmian klinik Hemodialisa dan peluncuran apotek ke-1000.
Untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, PT Kimia Farma (Persero) Tbk mengajak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) untuk memperkuat digitalisasi apotek Kimia Farma.
Pada paruh pertama tahun ini, PT Kimia Farma (Persero) Tbk mencatat penjualan bersih sebesar Rp2,635 triliun atau lebih tinggi 5,86% dari periode serupa tahun lalu Rp2,489 triliun.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk akan mengakuisisi sebanyak 60% saham Dwaa Medical Limited Company (Dwaa), perusahaan yang bermarkas di Mekkah, Arab Saudi.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) tengah mempercepat proyek pengembangan pabrik bahan baku obat dan pabrik rapid test, yang ditargetkan rampung pada 2017.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk menargetkan perolehan penjualan pada 2017 sekitar Rp7 triliun atau meningkat 16,66% dari proyeksi 2016 sebesar Rp6,2 triliun.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk mulai pembangunan pabrik bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredient (API), yang berlokasi di kawasan industri Lippo Cikarang, Bekasi.
Kimia Farma membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas publik sepanjang semester I 2016 sektiar 20,85% atau menjadi Rp93,593 miliar dari Rp77,444 miliar pada periode serupa tahun lalu.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro memastikan dua rencana aksi korporasi perusahaan BUMN belum dapat diwujudkan pada tahun ini.
Terjadinya perlambatan ekonomi tidak membuat PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyerah pada keadaan, namun sebaliknya terus menggenjot ekspansinya dengan melakukan pengembangan jaringan apotek dan klinik diseluruh wilayah Indonesia.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas publik pada periode Januari-Juni 2015 sekitar Rp8,9% menjadi Rp77,444 miliar dari tahun lalu periode serupa Rp70,577 miliar.
Kimia Farma (KAEF) merupakan di antara pihak utama yang mendapat manfaat dari program pemerintah Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN, yang berlaku sejak Januari 2014.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk menyatakan telah menandatangani perjanjian dengan PT Aura Nusantara Abadi untuk memanfaatkan aset tetap dengan pola bangun guna serah.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk membukukan peningkatan penjualan bersih sepanjang 2014 sekitar 3,9% menjadi Rp4,521 triliun dari Rp4,348 triliun periode serupa tahun sebelumnya.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang sudah berjalan sejak awal tahun ini memberikan sentimen positif bagi emiten farmasi di BEI.
Dua BUMN farmasi telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2014. Tercatat, PT Kimia Farma Tbk membukukan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar 18%, sedangkan PT Indofarma Tbk merugi.
PT Kimia Farma Tbk mulai mengembangkan sayap ke bisnis properti. Rencananya, perusahaan farmasi negara ini membangun satu tower yang berisi hotel, klinik serta apotek.
PT Kimia Farma Tbk menargetkan pabrik garam farmasi mulai beroperasi sekitar Februari-Maret 2015, dengan kapasitas awal sebanyak 2.500-30.000 ton per tahun.
Emiten farmasi milik BUMN, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan membuka posko kesehatan gratis di sejumlah tempat dalam rangka menghadapi arus mudik jelang hari Raya Idul Fitri 1435 H/2014 M.
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatat penurunan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar 4,57% menjadi Rp23,3 miliar per Maret 2014, dibandingkan periode yang serupa tahun lalu sebesar Rp24,4 miliar.
Emiten farmasi milik BUMN, PT Kimia Farma (KAEF), pada tahun ini berencana membangun pabrik pengolahan bahan baku garam farmasi di Mojokerto, Jawa Timur, dengan nilai investasi sebesar Rp25 miliar.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar (sekitar 250 juta orang) ditambah kelas menengah yang terus tumbuh, adalah tempat yang baik untuk industri farmasi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengimbau PT Perkebunan Nusantara VIII Persero bekerja sama dengan PT Kimia Farma untuk mengembangkan serta mengelola salah satu hasil kebunnya, kina.
PT Kimia Farma Tbk menilai marjin penjualan obat generik masih minim. Perseroan mencatat kontribusi dari obat generik terhadap pendapatan di bawah 10%.