Indah Kiat Bakal Emisi Obligasi Rp2,74 Triliun


Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap II tahun 2021 senilai Rp2,011 triliun dan sukuk mudharabah tahap II tahun 2021 sebesar Rp738,810 miliar.

Prospektus ringkas yang dipublikasi Kamis (18/11), penerbitan obligasi dan sukuk tahap II ini merupakan bagian dari PUB obligasi berkelanjutan II dengan target perolehan dana mencapai Rp7 triliun dan PUB sukuk mudharabah berkelanjutan I dengan target dana dihimpun Rp3 triliun.

Pada tahap II ini, obligasi ditawarkan dengan tiga seri. Seri A senilai Rp796,810 miliar berkupon 6% dan tenor 370 hari, seri B senilai Rp876,810 miliar berkupon 8,75% dan tenor 3 tahun, seri C senilai Rp335,338 miliar berkupon 9,25% dan tenor 5 tahun.

Sedangkan, sukuk mudharabah seri A memiliki nisbah 17,08% dengan nilai penawaran Rp187,195 miliar, seri B bernisbah 24,90% dengan nilai Rp304,525 miliar, dan seri C senilai Rp247,090 miliar bernibah 26,33%.

Rencana penggunaan dana hasil obligasi berkelanjutan sekitar 60% untuk pembayaran utang perseroan, serta 40% digunakan sebagai modal kerja.

Sementara, dana hasil penerbitan sukuk mudharabah sekitar 60% untuk kegiatan usaha perseroan, dan 40% untuk modal kerja yang terdiri dari bahan baku, bahan pembantu produksi, energi dan bahan bakar, barang kemasan serta biaya overhead.

Dalam rangka PUB obligasi dan sukuk mudharabah ini, INKP telah memeroleh hasil pemeringkatan dari Pefindo, yakni ‘A+’ dan ‘A+(sy)’.

Adapun, para penjamin pelaksana emisi obligasi dipercayakan kepada BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Sucor Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas. Wali amanatnya adalah Bank KB Bukopin Tbk.

Rencana penerbitan obligasi dan sukuk telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 23 September 2020 dengan jadwal masa penawaran umum akan berlangsung pada 30 November-2 Desember 2021, penjatahan 6 Desember 2021, distribusi obligasi dan sukuk secara elektronik 8 Desember 2021, serta pencatatan di BEI 9 Desember 2021.


Editor : Widya