Satyamitra Targetkan Penjualan Rp2,07 triliun


Jakarta - Emiten bidang industri pengemasan karton, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk mengincar target penjualan senilai Rp2,07 triliun hingga akhir 2021.

"Perseroan memperkirakan penjualan pada semester II 2021 akan naik menjadi Rp1,1 triliun dari Rp966,7 miliar. Sehingga penjualan selama tahun 2021 diproyeksikan akan mencapai Rp2,07 triliun," kata Direktur PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk Herryanto Setiono dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Herryanto menyampaikan, pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga saat ini di Indonesia secara umum berdampak terhadap terhambatnya kegiatan operasional hampir seluruh perusahaan, tak terkecuali PT Satyamitra Kemas Lestari (Tbk).

Pemberlakuan dan perpanjangan PPKM sampai dengan level 4, menyebabkan tingkat konsumsi masyarakat menurun tajam dan pertumbuhan ekonomi anjlok. PPKM pun terus diperpanjang dan berdampak pada melambatnya kegiatan operasional perseroan dan proses produksi.

Di sisi lain, lanjutnya, para pelanggan juga menghadapi masalah yang sama bahkan sebagian pelanggan menutup kegiatan usaha mereka.

Meski demikian, sepanjang Januari-Juni 2021, penjualan emiten berkode saham SMKL itu mencapai Rp966,7 miliar, naik jika dibandingkan pada periode yang sama pada 2020 sebesar Rp832,5 miliar.

Laba sebelum pajak perseroan pun mengalami lonjakan tajam menjadi Rp53,6 miliar sepanjang periode Januari-Juni 2021, tumbuh 166,21 persen dibandingkan Rp20,1 miliar yang diperoleh pada periode yang sama pada 2020 lalu.

Menurut Herryanto, munculnya pandemi COVID-19 telah mengubah strategi bisnis dunia usaha pada 2021, dari yang sebelumnya berfokus pada pertumbuhan usaha menjadi bagaimana bisa bertahan di tengah situasi perekonomian yang masih belum stabil.

Hal itu juga dilakukan oleh PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk pada tahun ini, meski perseroan tetap mencanangkan pertumbuhan sekitar 15 persen hingga 20 persen.

"Beberapa strategi baru yang diterapkan Perseroan untuk mempertahankan kinerja adalah memaksimalkan apa yang sudah dimiliki dengan melakukan perbaikan-perbaikan sehingga efisiensi dapat terus dilakukan secara terus menerus," ujar Herryanto.

Selain itu, perseroan juga melakukan inovasi baru baik dalam proses produksi maupun memperluas pasar dengan menambah pelanggan-pelanggan baru, serta mempersiapkan rencana pengembangan atau perluasan untuk menambah pabrik baru di Jawa Tengah.

Perseroan juga telah mencanangkan ekspansi usaha hingga 2025 melalui pembangunan pabrik corrugated carton box untuk mencapai target produksi sebesar 5.500 ton. Pembangunan pabrik akan menempati areal seluas 25 hektar berlokasi di Batang, Jawa Tengah.

Pembangunan untuk tahap pertama akan dimulai pada 2022 hingga 2023 dengan membangun dua line produksi untuk memenuhi target produksi sebesar 4.500 ton. Sedangkan tahap dua akan dimulai pada 2025 dengan satu line produksi untuk memenuhi target produksi sebesar 5.500 ton.

Selain pencangan berbagai strategi dan ekspansi usaha untuk mendukung keberlanjutan pertumbuhan kinerja perseroan di masa mendatang, kegiatan usaha perseroan juga dikuatkan dengan dukungan pemerintah terhadap kebijakan yang menetapkan empat sektor industri sebagai prioritas bagi revolusi Industri 4.0, dimana keempat sektor tersebut sebagai sektor potensial yang selama ini menjadi pasar bagi produk Perseroan.

Keempat sektor itu adalah sektor makanan dan minuman (mamin), sektor tekstil dan busana, sektor otomotif dan sektor biokimia serta sektor elektronik).

Herryanto menambahkan, pertumbuhan kelas menengah pada tahun-tahun mendatang juga akan menjadi dukungan untuk memperkuat pasar bagi industri kemasan yang saat ini menjadi produk utama perseroan, sebab produk kemasan akan menjadi daya saing suatu produk terutama untuk produk-produk yang dikonsumsi langsung oleh masyarakat (consumer goods) dan produk ritel. (ANT)

 


Editor : Irwen