Indonesia Berpeluang Menjadi Pemain Utama di Industri Halal Global


Bank Indonesia (BI) menyatakan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global.

Dalam Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020, BI menuliskan pada sisi sektoral ekonomi syariah, fokus pengembangan industri halal menjadi strategi sumber pertumbuhan baru berbagai negara, tidak hanya yang berpenduduk mayoritas muslim. Bonus demografi membuka peluang besar bagi pelaku industri halal nasional untuk mendorong peningkatan produksi dan menjadi pemain utama dalam industri halal global.

“Peluang Indonesia terlihat dari pangsa ekspor bahan makanan halal Indonesia terhadap ekspor makanan halal global yang berada dalam kisaran 15% sampai dengan 18% dalam 5 tahun terakhir,” kata BI dalam LEKSI 2020 seperti dikutip Rabu (31/3).

Berdasarkan grafik data BI dan laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) yang diolah, pangsa ekspor bahan makanan halal Indonesia di 2020 adalah 17% atau sekitar US$200 miliar. Selain ekspor, BI juga menuturkan urgensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga datang dari besarnya kapasitas pasar industri halal domestik.

Pada 2019, total pangsa pasar industri halal domestik terhadap global adalah sebesar 11%. Secara spesifik, data yang diolah dari BI dan SGIE menunjukkan pangsa sektor makanan halal terhadap global adalah sebesar 13 persen, lalu diikuti kawasan turis ramah muslim dan modest fashion sama-sama sebesar 6%.

BI menuliskan bahwa peran Indonesia sebagai salah satu pasar utama ekonomi dan keuangan syariah berimplikasi secara struktural bahwa Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik.

 

 


Penulis : Indra

Editor : Irwen